Blog Kajian Muslimah






Thursday, February 16, 2006
Karakteristik Anak Pra Sekolah
Karakteristik Anak Pra Sekolah
Oleh Rina M.Taufik
Anak yang terkategori para sekolah adalah anak dengan usia 3-5 tahun, seorang ahli psikologi Elizabeth B. Hurlock mengatakan bahwa kurun usia pra sekolah disebut sebagai masa keemasan (the golden age).
Di usia ini anak mengal;ami banyak perubahan baik fisik dan mental, dengan karakteristik sebagai berikut :

1. Berkembangnya konsep diri
,2. Munculnya egosentris,
3. Rasa ingin tahu yg tinggi
4. Imanjinasi yang tinggi
5. Belajar menimbang rasa
6. munculnya control internal
7. Belajar dari lingkungannya
8. berkembangnya cara berpikir
9. berkembangnya kemampuan berbahasa
10. munculnya perilaku ‘buruk’
a. berbohong
b. mencuri
c. bermain curang
d. gagap
e. mogok sekolah
f. takut monster/hantu
g. yeman imajiner
h. lamban
i. tempertantrum
Baiklah kita bahas satu persatu sesuai waktu yg tersedia, jika tdk cukup waktu kita sambung pada pertemuan selanjutnya :
1. Berkembangnya konsep diri,secara perlahan pemahamannya tentang kehidupan berkembang . Anak mulai menyadari bahwa dirinya, identitasnya karena kesadarannya itu menunjukkan “akunya” (eksistensi diri) segalanya ingin ia coba, ia merasa dirinya bisa, namun di sisi lain ia memiliki kebutuhan yang besar utk tetap disayang dan didukung oleh orang tuanya.
2. Munculnya egosentris,Di usia ini anak berpikir bahwa segalan yg ada dan tersedia adalah untuk dirinya, semuanya ada untuk memenuhi kebutuhannya. Kuatnya egosentris ini mempengaruhi perilaku anak dalam bermain, saat bermain anak enggan utk meminjamkan mainanannya pd anak lain jg menolak mengembalikan mainan pinjamannya. Wajarlah jika saat seperti ini terjadi onflik dg temannya. Pada saat mengalami konflik ini anak belum bisa menyelesaikannya secara efektif, ia cenderung menghindar dan menyalahkan orang lain.
3. Rasa ingin tahu yg tingiRasa ingin tahunya meliputi berbagai hal termasuk seksual sehingga ia selalu bereksplorasi dalam apapun dan dimanapun.
4. Imanjinasi yang tinggiImajinasi di usia ini sangat mendominasi setiap perilakunya, sehingga anak sulirt membedakan mana khayalan dan mana kenyataan . ia kadang2 suka melebih-lebihkan cerita. Daya imaninasi ini beasanya melahirkan teman imajiner (teman yang tidak pernah ada), teman khayalnya ini mampu mencurahkan segala pengalaman dan perasaannya.
5. Belajar menimbang rasaDi usia 4 tahun minat terhadap teman2nya mulai berkembang, anak mulai bisa terlibat dalam permainan kelompok bersama teman2nya walaupun kerap terjadi pertengkaran. Hal ini karena ia masih memikirkan dirinya sendiri. Empati anak mulai berkembang, ia mulai merasakan apa yg sedang org lain rasakan. Jika melihat ibunya bersedih ia akan mendekati, memeluk dan membawa sesuatu yg dapat menghibur. Pada masa ini anak mulai belajar konsep mbenar salah.
6. Munculnya control internalKontrol internai muncul di akhir masa usia prasekolah, perasaan malu mulai muncul ia akan merasa malu dan bersalah jika ia melakukan perbuatan yg salah. Dengan demikian tepatnya di usia 5 tahun ia sudah siap terjun ke lingk. Di luar rumah dan sudah sanggup menyesuaikan diri dg standar perilaku yg diharapkan.
7. Belajar dari lingkungannyaAnak mulai meniru apa yg sering dilihatnya ia belajar mengidentifikasi dirinya dengan model yg dilihatnya misalnya ia akan berperilaku sama persis seperti apa yg dilihatnya di TV dan ia pun akan bercita-cita sama seperti profesi orang tuanya. Jadi di usia ini lingkunganlah yg sangat berperan dalam membentuk perilakunya.
8. berkembangnya cara berpikirAnak mulai mengembangkan pehamannya ttg hubungan benda antara bagian dan keseluruhan. Pemahaman konsep waktu belum berkembang sempurna anak belum bisa membedakan antara tadi pagi dan kemarin sore.
9. berkembangnya kemampuan berbahasaDibanding masa sebelumnya anak lebih bisa diajak berkomunikasi, ia mulai bisa mengungkapkan keinginannya dengan bahasa verbal, namun kadang2 ia ingin bereksperimen dengan mengatakan kata2 yg kotor atau yang mengejutykan orang tuannya.
10. munculnya perilaku ‘buru’a. berbohongBagi anak prasekolah bohong adalah normal, sebab di usia ini anak belum bisa membedakan antara realitas dan dunia fantasinya. Pada dasarnya alas an bohong pada anak bermacam2 ada anak yg berbohong untuk menghindari hukuman, mengelakkan tanggung jawab, melindungi teman, agar dipuji atau untuk melindngi hal2 yg pribadi. Semakin besar anak alas an berbohong berubah mendekati alas an orang dewasa. Konsep benar salah yang baru muncul, nurani yg baru tumbuh dan imajinasi yang tinggi akan membuat bohong mereka tidak masuk akal.
b. MencuriMengambil barang yg bukan miliknya sama dg bohong, ini normal bagi anak usia prasekolah. Ia belum mengetahui konsep moral yg ada. Kata’mencuri” lebih tepat untuk orang dewasa dan terlalu keras bagi anak. Ada dua alas an mengapa anak ‘mencuri” pertama anak memiliki asumsi bahwa semua benda itu adalah miliknya sampai ada yg memberitahu kalau itu bukan miliknya.Kedua kebutuhan mengidentifikasi dirinya dengan orang lain sangat besar. Kebutuhan tsb mendorong ia utk mengambil barang orang lain, dalam pikirannya mengambil barang milik orang lain sama artinya dg menjadi orang tsb.
c. bermain curangAnak2 prasekolah sering bermain curang. Hal ini mereka lakukan karena mereka tdk tahu aturan main yg benar. Pada usia ini tepatnya 4 th tumbuhkan sikap menghormati perasaan orang lain.
d. GagapSetiap anak di usia 1-6 th sedang mengembangkan keterampilan bahasanya. Di usia ini anak2 selalu mencari kata2 yg tepat dan mengalami kesulitan menemukannya. Biasanya bicara gagap ini pada saat2 tertentu misalnya ketika ia sedang gembira, marah dan bersemangat.
e. mogok sekolahDi usia 3 tahun anak2 mulai merasakan takut berpisah dengan orang tuanya. Hal yg normal jika anak usia 4-5 th sesekali anak tidk mau pergi ke sekolah. Sebenarnya ia bukan tdk mau pergi sekolah tapi ia ingin bersama ibu.
f. takut monster/hantuKesadaran diri yg mulai berkembang dan daya khayal yg mulai berkembang pesat, membuka dunia fantasi dg ketakutan2 dan fantasi sendiri. Mulai usia 3 tahun anak mulai mampu menciptakan gambaran2 yg menakutkan. Seekor cecak akan tergambar seperti buaya dalam pikiran mereka begirupun dg kucing akan terdengar seperti harimau.
g. Teman imajinerTeman imajiner adalah hal yg wajar dg adanya teman imajiner anak akan belajar mengekspresikan segala apa yg dirasakannya, anak akan belajar mengembangkan keterampilan bahasanya juga ia alan berlatih memainkan perannya sebagai seorang teman dalam pergaulan yg sesungguhnya, namun jangan biarkanb ia menjadikan teman imajinernya sebagai kambing hitan atas segala kesalahan yg diperbuatnya.
h. lamban Anak usia prasekolah seringkali sukar untuk bertindak cepat, tanpa merasa bersalah ia tak acuh dengan kekesalan orang tuanya yg terburu2. Hal ini adalah perilaku yg wajar, anak bukanlah sesuatu yg obyektif. Ia menganggap waktu dapat disesuaikan dg perassannya. Seperti halnya orang dewasa ketika sedang antri akan terasa waktu lama sekali tetapi ketika sedang asyik waktu akan terasa begitu cepat padahal durasinya 2 jam.
i. TempertantrumTempertantrum adalah mengamuk tanpa alasan yg jelas kadang2 dikeramaian. Hal ini disebabkan anak usia 2-3 tahun memiliki rasa ingin tahu yg tinggi dan segala ingin melakukan pekerjaan sendiri, namun saying kadang2 keinginan itu lebih besar dari kemampuannya akibatnya anak putus asa dan mengamuk, ia ‘frustasi’ dengan kenyataan bahwa ia masih kecil. Ia belum bisa mengekspresikan rasa marahnya melalui kata2. Untuk menghadapi anak yg sedang mengamuk beri ia penguatan pada perilaku yg benar dan beri hukuman atau jangan diacuhkan pada perilaku yg tdk benar

Selengkapnya...
posted by nora @ Permalink 、1:33 PM   4 comments
Tuesday, February 14, 2006
Istri Sebagai Kekasih
Pemateri : Pak Adi J Mustafa

Jazakum Allahu khairan untuk akhwat filLaahi yang tekun menngikuti Kamus iniassalaamu'alaikum wa rahmat Allahi wa barakatuhualhamdulillah, ash shalaatu was salaamu 'alaa habibinaa wa qudwatinaa Muhammad ...Semoga jalasah ini menjadi sarana kita membina kepribadian kita, mendekatkan diri kepada Allah swtsiang ini saya akan teruskan kwartet kajian posisi Istri dalam kehidupan rumah tanggayang lalu kajian kita "Istri sbg Pembelajar",
silakan akhwat sekalian intip kajiannya di blog kamus http://kajian-muslimah.blogspot.com

Allah swt berfirman:
“Sebab itu maka wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada oleh karena Allahtelah memelihara mereka” (al Quran, surat an Nisa:34)
Wanita shalihah adalah sebaik-baiknya perhiasan bagi seorang suami dalam kehidupan di dunia.
Setelah ketaqwaan, tidak ada kebaikan yang lebih besar yang dikaruniakan Allah kepada seorang hamba mukmin, kecuali istri yang shalihah.


Mereka jika dipandang menarik hati. Senantiasa menjaga kehormatan dirinya dan suaminya.
Tutur katanya lembut menawan penuh ketaatan karena Allah semata. Penuh kesabaran menghadapi ujian kehidupan.

Mereka pelipur lara dikala duka. Kawan menyenangkan dalam keceriaan. Ketajaman jiwanya dapat merasakan kapan suami mereka berbahagia dan kapan dalam keadaan gundah gulana. Menjadi penyemangat selalu dalam menjunjung kebenaran.

Berbahagialah seorang suami yang mendapatkan istri shalihah. Ia adalah kekasih sejati. Akan sempurna kebahagiaan ini jika perannya sebagai suami, semakin mengokohkan peran istri sebagai kekasih sejatiSiapakah istri yang menjadi kekasih sejati?
Kekasih sejati itu ada pada ketaatannya kepada Allah dan sikapnya memelihara cinta kepada suami baik ketika berdekatan ataupun ketika berjauhan. Ini adalah cinta murni yang tak berkurang karena ruang memisahkan dan tak surut seiring berjalannya waktu.Cinta sejati hanya tumbuh jika disemai di atas ladang subur kecintaan kepada Allah ar Rahman.

Cinta yang tumbuh di atas iman. Dua orang yang saling mencinta karena Allah semata akan mendapatkan kelezatan iman. Pastilah ketentuan ini berlaku bagi pasangan suami-istri.(ada hadits yang menyatakan kelezatan iman akan diperoleh dengan 3 kondisi/syarat ... salah satunya mencintai saudaranya dengan landasan cinta kepada Allah saja)
Seorang suami memiliki peran penting dalam membantu menumbuhkan peran istri sebagai kekasih. Ia pun mesti menjadi kekasih sejati. Senantiasa memelihara hatinya untuk mencinta karena Allah semata.
Secara kejiwaan, ia mesti memelihara sikap lembut dan kasih sayang.

Senyum adalah shadaqah, maka istrinya menjadi orang yang paling berhak memperoleh senyum termanis yang ia miliki.Membantu orang lain adalah perbuatan mulia, maka istri adalah orang yang paling patut mendapatkan uluran tangannya.

Mendengarkan orang lain adalah sikap komunikatif terpuji, maka mendengarkan cerita suka dan gundah istri adalah realisasi kebaikan terindah dalam akhlak muslim. Sebaik-baik muslim adalah yang paling baik perilakunya kepada istri mereka.
(kalimat terakhir didasarkan pada hadits, "khairukum, khairukum linisaa-ikum"Berpenampilan menarik adalah bagian dari shadaqah seorang muslim buat saudaranya yang lain, maka berpenampilan menarik dihadapan istri adalah bagian dari shadaqah yang diutamakan.

Telitilah, pakaian seperti apa dan warna apa yang paling disukainya. Sebaliknya sampaikanlah penampilan mana yang paling disukai padanya.
Memberikan fasilitas baginya untuk merawat tubuhnya adalah bagian dari nafkah yang patut diberikan suami.(seperti kajian lalu, beberapa bagian kajian memang buat para suami ... silakan akhwat filLaahi jadikan sbg bahan dialog di rumah ... atau buat dijadikan refrensi mendapatkan calon suami yang shalih)
Ketajaman sensitifitas membaca suasana jiwa amat diperlukan dalam interaksi suami-istri.
Begitu kenalnya Rasul saw akan suasana jiwa istrinya, Aisyah, hingga beliau mengetahui kapan istrinya ini senang dan kapan marah, hanya dengan pilihan kata yang disebut sang istri.
“Jika kau senang kau pasti berkata ‘tidak demi Rabb Muhammad’, tapi jika kau marah kau berkata ‘tidak demi Rabbnya Ibrahim’ Aisyah hanya tersenyum dan menjawab,”Benar ya Rasulullah, aku hanya ingin menghindari menyebut namamu.”

“Jika kau senang kau pasti berkata ‘tidak demi Rabb Muhammad’, tapi jika kau marah kau berkata ‘tidak demi Rabbnya Ibrahim’ Aisyah hanya tersenyum dan menjawab,”Benar ya Rasulullah, aku hanya ingin menghindari menyebut namamu.
”Dalam bertutur kata, panggilah istri dengan panggilan sayang yang disukainya.
Nyatakanlah cinta kepadanya di banyak kesempatan secara tulus dan jujur. Ini bagian dari sunnah dari Nabi saw.
Diantara cara mengungkapkan cinta tanpa ucapan ‘aku cinta kamu’ adalah dengan pujian yang tulus.Rangkaian kalimat di bawah ini adalah contoh ungkapan verbal dalam memberitahu pasangan hidup kita akan kebaikannya. Beri tahukan keindahan yang patut disyukuri yang ada padanya. Ini akan meningkatkan rasa cinta kasih diantara suami-istri.
“Istriku tahukah, makin hari aku makin menemukan butir-butir mutiara kebaikan padamu. Ternyata kamu seorang yang lembut. Kamu mengerti kapan dan bagaimana cara mengingatkan aku saat semangat ini melemah.

Caramu mendengarkan luapan rasa senangku, sungguh membuat diriku berarti.""Aku tahu kamu begitu lelah memikul tugas di rumah dan di luar rumah. Namun kamu mengisahkan langkah-langkahmu menjalani segenap amanah da’wah ini dengan penuh suka cita.
Istriku, semoga Allah membalasmu dengan kebaikan yang melimpah.”tentu ada seribu satu cara mengungkapkan rasa kasih dan sayangbagi para muslimah, surprise kecil di rumah bisa menjadi wasilah perekat cintabelilah bunga melati, hiaslah kamar denganya ... insya Allah suami akan merasakan pesan-pesan kasih sayang

Akhwat filLaahi ... demikianlah pengantar kajian kita. Semoga pada sesi diskusi kita bisa perkaya materi ini.wa Allahu a'lamu bish shawwab

Beberapa pertanyaan dari peserta kajian :
--------------------------------------------------------


Pertanyaan ke 1:
----------------------
bagaimana menyikapi diri dg rutinitas kita sbg ibu rumah tangga, namun disaat yg sama kita harus bersikap lembut pd suami, terkadang sukar menahan amarah?
Jawaban:
------------
Bismillahirohmanirohim
memang segala yang nampak pada lahiriah kita adalah cerminan kestabilan atau ketentraman jiwa kita
kententraman jiwa lah yang akan membuat seorang istri dg tenang bisa memikul beban tugasnya
dalam term islam itu disebut "sabar"
sabar artinya: qudrotun 'alaa tahamul
kemampuan dalam memikul beban.. dalam hal bersikap lembut thd suami,
Tipsnya:
1. jaga suasana dzikr, sebab dg dzikr kpd Allah hati akan tentram
2. atur waktu dengan baik, jangan kepepet2 dalam mengerjakan tugas2 di rumah dan luar rumahadijm2001
3. jaga kondisi fisik yang sehat dan fit, bisa dg rutin olah raga atau senam
insya Allah akhwat filLaahi lebih siap mengatur jiwa dan hati dengan tubuh yang sehat dan fit
4. kalau memang cape banget, sampaikan pada suami bgm kondisi ukhti pada hari itu. mudah2an suami pun mengerti dan enggak ada mis-understanding dalam komunikasi di masa2 cape.

Pertanyaan ke 2:
----------------------
Assalamu`alaikum wr wb.Teringat ucapan Siti khodijah. yaitu belejar agar nabi Muhammad tetap Menyukai beliau. nah itu belajarnya gimana yah ustadz adi. sedangkan kita maseh jauh dari sifat Siti Khodijah. jazakhalloh sebelum dan sesudahnya ustadz?
Jawaban:
saya malah belum pernah baca khusus ttg kiat belajar Khadijah ra itu.
mungkin yang dimaksud adalah bagaimana Khadijah mengenal betul pribadi Muhammad semasa pemuda itu
pintar juga Khadijah ra ini (kalau enggak pintar mana mungkin jadi saudagar sukses)beliau mengangkat Muhammad menjadi wakil yang mengurus perniagaannya.
itu dijadikan sarana beliau mengenal pribadi Muhammad, tentu dengan meminta beberapa asistennya mengamati Muhammad.jadi pelajarannya: mengenal bagaimana sifat2 pria shalih yang hendak dipilih menjadi suami.
kedua, Khadijah memang telah matang secara psikologis
tentu akhwat sekalian ingat, bgm beliau menenangkan suaminya, Muhammad RasulilLaahi, tatkala bingung setelah mendapatkan wahyu awal
Jadi pelajaran kedua: matangkan kondisi jiwaa
ketiga: Khadijah itu sangat hanif, mendukung Islam dan mengorbankan harta dan waktunya untuk membela suaminya,dalam mendakwahkan risalah Islam
pelajarannya: jadilah istri yang mendukung suami all-out ketika suami mengusung misi kebenaran (kejujuran dll)

Pertanyaan ke 3:
-----------------------
ustadz bagaimana caranya menyampaikan kekesalan kita pada suami, misalkan ada yg ga cocok menurut kita, bolehkan kita mendiamkannya untuk beberapa saat(ga bicara )untuk bermaksud menjaga lisan agar ga keluar kata2 yg tidak diinginkan?
Jawbanan:

hmm ... kalau mendiamkan tanpa ada "pendahuluan" komunikasi, bisa jadi salah sangka

gini ya, saya suka dengan cara orang barat komunikasi di rumah (dalam masalah ini ya)
kalau pas suasana hati lagi keruh kita bisa bilang "hari ini hati sedang tidak terlalu nyaman. mas enggak keberatan kan kalau saya minta dibiarkan sendirian ..."

"please, let me alone, I need to contemplate a little bit" paling tidak dengan begini suami negrti ... dikit lah

cuma kondisi "ngambek" ini jangan membuat muslimah melupakan kewajiban yang biasa dilakukan,katakanlah untuk memasak seperti biasa. trus juga jangan kelamaan.

Pertanyaan ke 4:
-----------------------
Ikhwan yang sudah ngaji itu apa sudah bisa dikategorikan pria shalih tad ?karena gak semua ikhwan ngaji menurut saya mempunyai sifat yang bisa dikatakan seorang ikhwan.
Jawaban:
seorang itu mengaji (maksudnya punya forum rutin mengaji), itu menjadi salah satu parameter kebaikanyang berikutnya tentu bgm hasil mengaji itu, jadi parameter keshalihan itu tetap pada nilai-nilai Islam yang dikenal dengan baik.taat kpd Allah, suka menolong, sabar, ramah dll.

Pertanyaan ke 5:
---------------------

Saya mau nanya: tadi Ustdz bilang bhw kita hrs all out mendukung semua aktivitas suami, slma dalam koridor kebaikan. Namun seringkali akibat dari suami yg supersibuk, komunikasi jadi kurang sekali. bagaimana mengatasi hal ini?
Jawaban:

pertama, sebagai seorang istri mudah2an Allah swt memberikan kesiapan kepada akhwat sekalian untuk bersabar punya suami yang sibuk di jalanNya
(saya menulis artikel "Perempuan-perempuan Teguh" di Oase Iman Eramuslim, silakan menyimak jika ada waktu)
sebab ketika suami kita seorang yang aktif dalam kebaikan, insya Allah para istri akan memperoleh pahala yang besar juga, jika mendukung suami
bagaimana kalau kesibukan suami membuat komunikasi mengering
di sini barangkali seorang istri dituntut untuk kreatif memanfaatkan waktu yang sempit utk menciptakan suasana kondusif dalam berkomunikasi, ada waktu2 yang bisa dimanfaatkan
saat makan bersama, saat menjelang tidur ... atau suasana di kamar secara umum
apakah pernah mendengar kisah seorang shahabiyyah yang ketika suaminya bertempur di medan perang, mendapatkan anaknya wafat
ketika suaminya pulang shahabiyyah ini tak menceritakan kejadian wafat putra mereka
malahan sang istri berhias dengan baik dan malam itu memadu kasih dengan suaminya dengan indah.baru setelah itu sang istri menceriatakan perihal wafat itu, sang suami marah, lalu melaporkan kejadian ini kepada Nabi Muhammad saw.

apa reaksi Nabi, beliau memuji perbuatan shahabiyyah itu dan mendoakan semoga dari hubungan mereka semalam akan lahir keturunan yang shalih, dan doa Nabi ini tentu saja makbul
ada yang ingat nama shahabiyyah dan sahabat serta keturunan mereka berdua ini?jadi gitu ukhti ... mudah2an perenungan2 dari teladan wanita2 shalihah membuat akhwat sekalian lebih matang membantu suami yang sibuk

Pertanyaan Ke 6:
-----------------------

Gini ustadz.. untuk menjalani peran sebagai istri sbg kekasih.. tentulah kita perlu ada rasa "kecenderungan" ke suami apakah itu sayang atau cinta atau apalah.. Gini ustadz..buat yg blum menikah, kalau akhwat itu ditawari seorang ikhwan, dari seorang yg terpercaya (mr misalnya)..trus sama sekali tidak ada kecenderungan itu.. tapi sementara orang lain?takutnya kalau diawali tidak ada kecenderungan.. menjalani peran istri sbg kekasih itu agak sulit..mungkin kalau fisik dsj itu masih nomor sekian ustadz.. tapi kalau sifat gimana tuh ustadz.. susah sekali misalnya kalau dapat suami yang pendiam.. bisa mati kutu gitu ustadz.. sementara org2 bilagn dia sholeh dst dst...

Jawaban:
(kalau nama sahabatnya Abu Thalhah, saya ingat, nama shahabiyyah nya bukan ummu sulaim, sebab ummu sulaim tidak menikah dengan Abu Thalhah tapi dengan Abu Salamah dan lalu dengan RasulilLaahi Muhammad, setelah Abu Salamah gugur dalam perang)jadi masalah fisik, ketampanan dll itu sah menjadi pertimbangan dalam memilih pasangan,sama juga seorang lelaki perlu mendapatkan "sinyal" rasa suka kepada calon istrinya

ini ada atsar-nya ... ketika seorang sahabat menyatakan ingin menikah dengan seseorang, Nabi saw bertanya, sudahkah dia melihat calonnya,ketika dia menjawab belum, Nabi menyuruhnya melihat dulu,so, baik. jadi masalah fisik itu boleh menjadi pertimbangan.

yang mesti diperhatikan adalah konsideran fisik ini tidak ditempatkan di atas parameter agama dan akhlak
kecocokan sifat dll itu bisa dikomunikasikan.hanya mungkin saran saya, mudah2an akhwat sekalian tidak "terjebak" dengan sifat2 sekunder ... hingga melupakan hal-hal yang primer

enggak bisa dapet yang pendiam ... mungkin calon suami kelak bisa agak "rame" dikit
ada satu rumus Qurani dalam hal interaksi ini "bisa jadi kalian tidak menyukai sesuatu padahal itu baik bagi kalian, dan bisa jadi kalian suka dengan sesuatu, padahal itu tidak baik bagi kalian"tapi sekali lagi, di masa-masa perkenalan (ta'aruf) masalah sifat masing2 dll, bisa dikomunikasikan

ini ada sedikit tambahan
salah satu rasa indah yang bisa dirasakah hati adalah ketika hati bisa bertawakkal kepada Allah swt
tawakkal sendiri artinya menyerahkan urusan kepadaNya sepenuh hati, setelah didahului dengan ikhtiar kita.
jadi kalau kita sudah berihtiar dalam berkenalan, saling mengkomunikasikan sifat dan cita-cita ... setelah itu serahkanlah urusan kepadaNya

Pertanyaan ke 7:
-----------------------

ustadz, bgmn membedakan perasaan menyegerakan dan tergesa-gesa untuk menikah? [out of topic ga?]

Jawaban:
(terima kasih atas tambahan ayat Quran: setelah berazam, mka bertawakkalah ... 'azzam ini dibangun dengan pengetahuan dan wawasan yang mantap, hingga melahirkan tekad dan lalu 'azzam))

menyegerakan itu adalah setelah semua persyaratan kesiapan menikah ada, maka segera melangkah
tergesa-gesa itu, kalau persayaratan masih belang bentong, tapi udah pengen buru-buru ... (buru2 = tergesa2 ya?) jadi ukurannya pada penyiapan diri agar siap untuk menikah. singkatnya: siap ilmu, siap jiwa, siap fisik, dan (khusunya buat pria) siap finansial.

Pertanyaan Ke 8:
------------------------

btw, mengenai pasangan yang "menyusahkan", ada seorng ustazah di acara televisi di tanah air yang dalam setiap curhat pemirsanya yang curhat suaminya begini-begitu, selalu meminta untuk bersabar saja, menerima saja karena balasannya di surga nanti. Menurut ustadz bagaimana ya kalau seorang istri mendapatkan pasangan yang menyusahkan, haruskah seperti itu? sabar untuk nanti mendapat surga? bukankah boleh seorang istri mengambil langkah

Jawaban:
------------
kita sepakat sabar itu adalah salah satu sifat Islami yang mulia,balasan sabar itu tiasa batas; Allah cinta orang yang sabar dll,tapi nih. sabar itu tidak sama dengan pasrah, ini salah kaprah bahasa Ind,tadi saya sampaikan ash-shabru: qudratun 'alaa at-tahaamul. kemampuan memikul beban

bahkan sebagian ulama menyebutkan: ash shabru mazhaahiru al-quwwah,sabar itu adalah perwujudan dari kekuatan,karenanya sabar itu proaktif.untuk kasus suami menyusahkan istrinya, tentu mesti dikupas "menyusahkan"nya itu bgm?kalau sampai melanggar kewajiban suami thd istri (akan menelantarkan hak istri), atau bahkan sampai menyakiti fisik istri ... tentu ada aturan islam yang mengatur, dalam hal ini membela sang istri. jadi mungkin kita mesti teropong maksud "menyusahkan" di sini ya.


Selengkapnya...
posted by nora @ Permalink 、11:21 AM   10 comments
Thursday, February 09, 2006
Kerjasama Pria & Wanita Dalam Koridor Syariat Islam
Alhamdulillahiladi arsala rosulahu bil huda wa dinilhaq, liyudhorohu aladinni qulli wakaffa billahi shahida, Ashadu ala ilahailallah waashadu’anna muhammadarrosululloh
Segala puji bagi Rabb sekalian alam yang Maha Menguasai ,atas rahmatNya kita semua dimudahkan untuk hadir di majlis cyber ini ,InsyaAllah dalam rangka tolabul ilmi. Semoga pertemuan kita kali ini semakin menambah taqorrub kita kepada Allah SWT

Bismillahirrohmaanirrohiim

Kerjasama pria dan wanita adalah suatu hal yang mutlak terjadi dalam seluruh aspek muamalah
karena itulah salah satu fungsinya, kenapa Allah menciptakan dua makhluk tersebut.
Kerjama sama pria dan wanita semata untuk saling menjamin tercapainya ketakwaan dan pengabdian padaNya.

Kita lihat dalam Q.S. At-Taubah : 71
"Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh kepada yg ma'ruf dan mencegah dari yang munkar"
Dari salah satu ayat ini menjadikan landasan bahwa kerjasama tersebut ada dan diperbolehkan
Meskipun demikian, bukan berarti pria dan wanita dapat berhubungan sebebas-bebasnya.


Islam mengatur SANGAT teliti ttg kerjasama ini karena bila dari aturan-aturan tersebut diabaikan, akan mengakibatkan hal yang buruk terjadi fitnah tersebar dimana-mana,keburukan akan menumpak pribadi, keluarga ataupun masyarakat...akibat kerjasama pria dan wanita yg tdk mengindahkan aturan kaidah agama Mari kita kaji satu persatu ttg kaidah-kaidah tsb 1. Menahan pandangan dari kedua belah pihak, baik pria ataupun wanita

tidak boleh memandang dengan syahwat,tidak boleh melihat aurat,tidak berlama-lama memandang tanpa ada suatu keperluan Allah berfirman; Q.S. An-Nuur : 31
"Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu elbih suci bagi mereka"

2. Pihak wanita harus memakai pakaian yang sopan sesuai syariat yang menutup seluruh tubuh kecuali yang diperbolehkan dilihat. Jangan tipis dan ketat. Allah berfirman Q.S. An-Nuur : 31
"Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan kecuali yang biasa nampak daripadanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya"

Lalu Allah berfirman alasan kenapa mesti berhijab
Q.S. Al-Ahzab:59.
"Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal karena itu mereka tidak diganggu"

Dengan berhijab, maka seorang wanita akan lebih dihormati dan dapat mengeliminir keinginan jahat atau gangguan pria

3. mematuhi adab-adab wanita muslimah dalam segala hal terutama saat berinteraksi dgn pria
adab2nya seperti :
a. Hindari berkata yang mendayu-dayu, merayu dan membangkitkan ransangan
Q.S. Al-Ahzab : 32
".Maka janganlah kamu tunduk (terlalu lembut) dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik."
b. dalam berjalan, janganlah memancing pandangan orang.
Firman Allah Q.S. An-Nuur:31
"...dan jangalan mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan..."
c. Dalam gerak, bertingkahlakulah yang tidak emnarik perhatian karena dapat membuat org lain jatuh kpd kemaksiatan
"Hadits Rasulullah SAW : "Yaitu wanita-wanita yang menyimpang dari ketaatan dan menjadikan hati laki-laki cenderung kepada kerusakan (kemaksiatan) (HR. Ahmad dan Muslim)
selanjutnya kaidah yang

4.tidak boleh berdua-duaan tanpa diserta muhrim (pria dan wanita)

banyak hadits yang melarang hal tersebut seraya mengatakan yang ketiga adalah syetan
Rasulullah SAW bersabda :
"Janganlah kamu masuk ke tempat wanita,
Mereka (sahabat) bertanya"Bagaimana dengan ipar wanita?"
Beliau menjawab. Ipar wanita lebih membahayakan." (HR. Bukhari)

5. Islam melarang wanita untuk keluar rumah kecuali seizin suaminya.

Karena suami memiliki hak atas istrinya, maka tidak dibenarkan seorang istri keluar rumah tanpa seizinnya.

6. hendaknya kumunitas wanita terpisah dari komunitas pria
7. Pertemuan pria dan wanita hanya sebatas untuk suatu keperluan,
tidak berlebihan yang dapat mengeluarkan wanita dari naluri kewanitaannya (malu) menimbulkan fitnah, melalaikan kewajiban dalam rumah tangga dan mendidik anak-anak. Inilah hukum-hukum Islam ttg kerjasama pria dan wanita.Sehingga bila kaidah ini dilaksanakan terus menerus, interaksi yang terjadi tidak akan mengarah pada hubungan yang bersifat seksual hubungan tersebut tetap pada koridor kerjasama semata dalam mencapai kebaikan. ummu_fatih: kaidah ini berlaku buat yang masih single..ataupun yang sudah double, banyak kita jumpai

Sekian dan Terima Kasih
Wassalamu`alaikum wr wb.

Beberapa pertanyaan dari peserta kajian :
--------------------------------------------------------

Pertanyaan ke 1:
-----------------------
apa bedanya dibonceng sama temen (laki2) dan tukang ojeg??
Jawaban :
-------------
lihat kondisinya apa sudah sedemikian daruratkah?
dgn berjalan kaki...atau nabung dan ujian SIM motor misalnya
maksudnya...bila memang kondisi itu sudah sedemikian darurat..mau jalan jauh, keamanan juga tidak terjaga
tidak ada kendaraan lain...tentunya itu kondisi yg sudah darurat
tapi selanjutnya kita mengusahakan agar untuk kedepan ada jalan keluar agar tidak berboncengan ama ojek
ttg ojek ..pernah di bahas ustadz di eramuslim yah dgn lugas sekali...
yang mengukur darurat itu pribadi sendiri yah...namun tetep mengusakan untuk mencari jln keluar biar engga terus2an boncengan.

Pertannyaan ke 2.
------------------------
Bagaimana bila dengan bila dengan sepupu?
Jawaban:
------------
tentangg muhrim itu siapa saja ada pada Q.S> An-nuur 23
sepupu itu gak ada yg muhrim,baik dari ayah atau ibu

Pertanyaan ke 3:
-----------------------
bagaimana jika wanita tsb memang sudah diciptakan utk menarik perhatian yaitu karena berwajah cantik? apa perlu pakai cadar? dan adik/kakak ipar = bukan muhrim?
Jawaban:
-------------
jadi bila berinteraksi..sama dgn pria non muhrim biasanya..kita menjaga dgn hijab
iyah adik/kakak ipar juga NONMUHRIM
ada diulasan di atas ttg hadits Rasul yg mengatakan ttg ipar
Rasulullah SAW bersabda :"Janganlah kamu masuk ke tempat wanita, ummu_fatih: Mereka (sahabat) bertanya ummu_fatih: "Bagaimana dengan ipar wanita?" ummu_fatih: Beliau menjawab. Ipar wanita lebih membahayakan." (HR. Bukhari)
memang secara kodrati, naluri..wanita diciptakan dengan segala keindahannya
baik secara fisik atau pun perasaan,untuk itulah Allah menjadikan wanita sebagai salah satu ujian baik bagi wanita itu sendiri, agar bagaimana dia bersyukur dan melakukan kaidah Allah.dan ujian bagi kaum pria agar tidak tergoda. Cara menjaganya..bisa dilihat adab2 di ulasan diatas...pakaian, cara bicara, berkata, dll
ttg cadar...ini diperlukan ulasan lebih dalam..karena ada beberapa pendapat yang berkenaan dgn ini
Jumhur ulama...mengatakan muka dan telapak tangan boleh terlihat.
sedikit tambahan...kisah interaksi sahababiyah dgn para sahabat pria di jaman rasulullah SAW adalah
Di masa Rasulullah SAW, para wanita diperlukan peran sertanya di dalam peperangan. Karena peperangan memang sesuatu yang masuk dalam kategori darurat. Para wanita ditempatkandi bagian logistik dan juga perawatan korban perang. Para wanita shahabiyah berjibaku dengan para laki-laki dalam perang, terutama untuk mengobati orang-orang yang luka. Mereka merawat,
Dalam upaya mereka, pastilah terjadi sentuhan kulit, namun hal ini menjadi boleh untuk sementara waktu, karena sifatnya yang darurat. Bahkan diriwayatkan bahwa karena alasan darurat, Rasulullah SAW mengizinkan seorang laki-laki untuk melakukan hijamah (bekam) atas seorang pasien wanita. Di dalam kitab Fathul Qadir jilid 8 halaman 98 disebutkan seorang shahabat Nabi, Abd

Tambahan Jawaban Dari Peserta
(Ibnu Taimiyah memberikan dua hukum tenatng cadar ini, pertama sunnah dan kedua wajib. Dua2nya punya dalil yg kuat tergantung qt mau mengambilnya yg mana)

Pertanyaan ke 4:
----------------------
Bagaimana Tentang jabat tangan yah?
Jawaban:
-------------
Seorang muslim tidak diperbolehkan menjabat tangan atau mencium selain istrinya dan mahramnya, bahkan hal tersebut termasuk sesuatu yang diharamkan dan sebab-sebab terjadinya fitnah serta timbulnya perzinaan dan telah diriwayatkan dalam hadits shahih bahwa Rasulullah Shallallahu ?laihi
diriwayatkan dalam hadits shahih bahwa Rasulullah Shallallahu ?laihi wa sallam bersabda. ?rtinya : Sesungguhnya saya tidak menjabat tangan wanita·br />
boleh bila berjabat tangan..karena sesama wanita, namun tidak untuk memperlihatkan aurat
kalau jabat tangan dgn saudara yg muhrim gpp.
iyah...tidak boleh buka jilbab dgn wanita non muslim
lihat di Q.S. An-Nuur : 31
disitu dikatakan bahwa...menjaga pandangan dan mengulurkan jilbab hingga menutupi dada kepada...salah satunya perempuan (sesama islam) mereka....
karena kita dimata wanita non muslim pun harus memperlihatkan martabat seorang muslimah yg terjaga...
Jadi kalau sekamar dg non muslim...bisa dipertimbangkan ke depannya untuk ganti dgn teman muslimah..yg insyaAllah akan lebih menenangkan dalam beribadah terutama.
Pada masa rasulullah SAW....saat itu rasulullah membai'at atau mengambil sumpah setia para sahabat yang baru masuk islam
beberapa diantaranya adalah wanita, meskipun jarak usianya jauh...
Rasulullah SAW yang tidak menjabat tangan perempuan ketika melakukan bai`at dengan para wanita. Padahal biasanya bai'at itu ditandai dengan jawab tangan.
Dari Ma`qil bin Yasar dari Nabi saw., beliau bersabda, "Sesungguhnya ditusuknya kepala salah seorang di antara kamu dengan jarum besi itu lebih baik,daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya." (HR Thabrani dan Baihaqi).

Pertanyaan ke 5:
------------------------
Bagaimana klo misalkan sekamar dgn non muslim giman atuh untuk masalah peralatan makan ummu?
Jawaban:
bila dipastikan kawan non muslim kita itu tidak makan makanan haram..yah gpp..asala kita bisa menjamin hal itu
tapi bila..misalnya seperti di jepang sini yah...sekamar ama org jepang tapi kan setiap kali makan pasti ada unsur haramnya..entah itu babi atau arak..maka harus dipisahkan peralatan yg berhubungan dgn itu.
sebetulnya secara kaidah fiqh
bila najis itu sudah hilang...dgn sabun misalnya..maka ia akan suci kembali dan bisa kita pakai
hanya hendaknya kita bersikap hati-hati agar tidak ada hal-hal yang tanpa kita ketahui memasuki tubuh kita.

Pertanyaan ke 6:
misalnya kita makan di hotel dst dst.. atau di luar negeri.. kan sptnya semua piring pernah tersentuh daging babi .. gmn ya ?
Jawaban:
-------------
kan piring2 itu sudah di cuci, jadi najis itu telah hilang
bisa kita baca di buku Halal Haran Dr. Yusuf Qordhawi
kaidah fiqh..bahwa Allah tidak akan mengambil pertanggungjawaban atas apa-apa yg tidak kita ketahui
ini artinya Allah ...Islam mengingkan suatu kemudahan
Jadi buat di hotel...insyaAllah pasti barang2 itu sdh dicuci..yg perlu dikhawatirkan adalah sajian makanannya..apakah mengandung zat haram atau tidak...
Bila kita tidak tahu makanan itu ada zat haram...benar2 engga tahu..insyaAllah Allah Maha Tahu..tdk apa-apa
namun sbg org muslim..kita harus berhati dalam2 bertindak..termasuk untuk masalah makanan yah...
karena sedikit banyak barang haram masuk ke dalam tubuh kita..akan sangat berpengaruh baik dalam keimanan, akhlak, bahkan ibadah bisa 40 hari tidak diterima (afwan lupa haditsnya)
Jadi bila kita dihidangkan ama non muslim..pastikan dulu hidangan itu tidak mengandung barang haram.

kebenaran hanya datang dari Allah SWT...

Selengkapnya...
posted by nora @ Permalink 、2:13 PM   1 comments
Monday, February 06, 2006
Istri sebagai Pembelajar
Innalhamdalillah Nahmaduhu wanasta`inuhu wanastagfiruhu wanaudzubillahiminsyuruuri Anfusina waminsyayyiaati `amalina Manyyahdillah falaamudillalah wamanyudlilfalahadiyalahu.

Segala puji bagi ALlah yang masih memberikan kita nikmat iman dan islam serta nikmat umur sehingga hingga saat ini kita masih diberi kesempatan untuk tttp berakstivitas dan berbuat sesuatu untuk bekal kita di akhirat nanti.Insya Allah.Pemateri kita kali ini Ustadz Adi Junjunan Mustafa dr Jepang...

Assalaamu'alaikum wa rahmat Allah wa barakatuh.
alhamdulillah, wash shalaatu wassalaamu alaa Rasulillah wa ba'du

Kajian kita bertema "Istri sbg Pembelajar"
4 rangkaian kajian ttg posisi istri ini
3 yang lainnya adalah: sebagai Kekasih, sebagai Mitra dan sebagai Pendidik. Tema2 ini saya buat sebagai bahan renungan para suami sebetulnya, tapi di dalamnya insya Allah ada bahan bermanfaat buat para muslimah,setidaknya jadi bahan dialog dengan para suami atau bagi yang belum menikah, jadi bahan perenungan buat memilih calon suami kelak.
Allah swt berfirman, yang artinya:

" Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah Nabimu). Sesungguhnya Allah Mahalembut lagi Maha Melihat.
(al Quran, surat Al Ahzab:34)"

Yang diajak berdialog pada ayat di atas adalah para istri Nabi Muhammad saw.
Akan tetapi pelajarannya bisa dipetik oleh para perempuan muslimah, sebab pelajaran (‘ibroh) sebuah ayat itu tidak hanya terbatas pada sebab turunnya.


Menarik sekali, Nabi saw sebagai suami yang menjadi pembimbing atau murabbi para istrinya, tidak disebutkan secara eksplisit pada ayat ini (kalimat ayat ini berbentuk pasif, ketika menyebut "yang dibacakan di rumahmu").
Seolah dimaksudkan dengan cara pengungkapan ini, bahwa para istri Nabi menjalani proses pembelajaran aktif terhadap dua sumber utama ilmu dan hikmah, yaitu al Qur’an dan as Sunnah.
Tersirat juga dari ayat ini, bahwa peran suami dalam proses ini adalah membangkitkan kekuatan self-learning para istri mereka.

Penyebutan dua sifat Allah swt yang senantiasa Mahalembut (lathiifan) dan Maha Melihat (khabiiran) pada akhir ayat menjadi muatan aqidah dalam proses pembelajaran seorang istri muslimah. Kelembutan dan pengawasan yang menjadi warna proses pembelajaran ini.

Perempuan dalam fitrahnya adalah sosok makhluk yang lembut. Kerenanya instrument kejiwaan perempuan lebih mudah disentuh dengan sensasi atau kejadian emosional.Perhatikanlah sosok perempuan seteguh Ratu negeri Saba saja tersentuh instrument emosionalnya melalui sepucuk surat berhiaskan "BismilLaah ar Rahmaani ar Rahiimi" dari Nabi Sulaiman as.

Ratu Saba mengapresiasi surat ini dengan ungkapan, "Sebuah surat yang mulia telah dilayangkan kepadaku". Dengan diawali sentuhan emosional inilah, surat itu menyampaikan seruan da'wah ke dalam Islam (QS. an Naml:28-31).

Sang Ratu pun menimbang ajakan Islam dari Nabi Sulaiman melalui musyawarah dengan para menterinya. Karena sifat lembutnya pula dia menghindari pertumpahan darah dan dengan penuh kesadaran menerima Islam, tunduk patuh kepada Allah SWT.
(kisah Ratu Saba menunjukkan bahwa muslimah punya kompetensi berkiprah di ruang publik ... tapi ini di luar konteks kajian siang ini)

Sikap memberikan perhatian serta pengawasan (khabiiran) juga mesti diperhatikan dalam bimbingan terhadap para istri. Kita tidak meragukan kelembutan dan kasih sayang Nabi saw dalam membina para istrinya. Betapa beliau senantiasa berwajah manis dalam keseharian di rumah bersama para istrinya. Akan tetapi sikap lembut ini tetap berada dalam kerangka kebenaran dan kerangka da’wah.

Dalam beberapa kasus, al Quran memberikan pengarahan kepada Nabi untuk bersikap tegas dalam membina kepribadian istri. Perhatikan ayat ke-28 dari surat al Ahzab ini:
"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, jika kalian menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepada kalian mut'ah (pemberian kepada perempuan yang diceraikan sesuai kesanggupan suami) dan aku ceraikan kalian dengan cara yang baik."

Kemudian ditegaskan bahwa ciri utama kematangan kepribadian istri ini adalah ketika keridhaan Allah, kesesuaian langkah dengan ajaran ar-Rasul dan kehidupan akhirat menjadi orientasi kehidupan.

(ayat ke-29).(bagi yang telat silakan kontak moderator atau akhwat lain, supaya dapat bahan dari awal dan nyambung mengkajinya)
Sesungguhnya sikap tegas suami ini dilandasi dengan tanggungjawab besar sebagai kepala keluarga untuk menjaga diri dan keluarganya dari kesengsaraan siksa api neraka di akhirat kelak. "Hai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu..." (QS. at Tahriim:6)

Pembangunan pribadi istri muslimah lewat proses pembelajaran Quraniy dan hikmah sunnah Nabi ini sangat diperlukan untuk menyongsong berbagai tugas kehidupan yang mesti dipikul komunitas muslimah.
Setelah mengarahkan para istri Nabi dengan proses self-learning di ayat ke-34 surat al Ahzab, al Quran melanjutkan pengarahan kepada seluruh muslimin dan mu’minin dalam ayat ke-35 untuk bahu membahu menegakkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan, yang terangkum dalam sikap ta’at, bersifat shiddiq (jujur dan benar), bersabar, bersikap khusyu’, bersedekah, berpuasa, menjaga kehormatan dan berzikir kepada Allah swt.
Kemudian menutup kesempurnaan kepribadian ini dengan totalitas ketundukan kepada ketetapan Allah dan RasulNya dalam seluruh aspek kehidupan (ayat ke-36).
(sekali lagi silakan membuka mushaf, bagi yang memungkinkan, sehingga bisa membaca ayat2 di atas lebih tenang)

Dalam asbab nuzul ayat ke-35, diantaranya melalui riwayat at Tirmidzi, disebutkan bahwa Ummu ‘Imarah, seorang shahabiyah Anshar, datang kepada Nabi saw. dan mengatakan: "Kami tidak menemukan pengarahan dalam al Quran kecuali untuk kaum laki-laki; Dan kami tidak mendapatkan kaum perempuan disebutkan di dalamnya."Maka turunlah ayat ini.

Ada juga sebab yang diriwayatkan Ibnu Sa’ad dari Qatadah, sebagian shahabiyah menanyakan mengapa ayat-ayat di atas hanya turun kepada para istri Nabi. Kalau saja pada kami ada kebaikan, tentu kami pun akan disebutkan dalam ayat al Quran, begitu kata para shahabiyah; Maka turunlah ayat ini.
Maka utuhlah kita melihat bagaimana Islam menjadikan proses pembelajaran para istri muslimah ini dalam membangun kekuatan umat secara utuh.

Di dalamnya terdapat komunitas muslimah yang tak pernah mau ketinggalan dari kaum laki-laki dalam berbuat kebajikan di tengah masyarakatnya.
Demikianlah keutuhan pembinaan kepribadian muslimah di rumah berpaut erat dengan kontribusi kebaikan mereka di tengah masyarakatnya.

Para istri Nabi yang menjadi ummahatul mu’minin (ibu orang-orang beriman) menjadi contoh teladan bagaimana istri muslimah berkiprah dalam berbagai aspek kebaikan.
Di antara mereka ada yang menonjol dengan ketekunan ibadahnya, dengan kecintaannya kepada orang miskin, dengan keberhasilannya mendidik anak-anak, dengan ketekunannya menimba ilmu pengetahuan, hingga keikutsertaan aktif dalam kancah da’wah dan sosial-politik.

Ke arah ini pula para istri muslimah dikembangkan kepribadiannya sesuai dengan potensi masing-masing.
bahwa kajian ini ada dalam rangkaian 4 kajian posisi istri
tiga yang lainnya: sbg Kekasih, sbg Mitra dan sbg Pendidik.

---------------
Beberapa pertanyaan dari peserta kajian :

Pertanyaan ke 1
---------------------
Assalamu`alaikum wr wb. Bagaimana Hukumnya seorang ibu yang berkeluh kesah trus. tanpa dia sadari mengucapkan kalimat itu? ibadahnya makruh atau bagaimana?

Jawaban
----------
Bismillah.
...
memang sifat keluh kesah itu melekat pada manusia, manakala ia kurang kuat dalam berdzikir
dzikir di sini, artinya mengingat Allah, mengingat bahwa semua aktifitas itu semata dalam rangka beribadah
sifat keluh kesah manusia ini digambarkan di surat al Ma'arij
"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir" (QS. 70:19)
"Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah" (QS. 70:20)
"dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir"(QS. 70:21)
"kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat"(QS. 70:22)
yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya, (QS. 70:23) "
coba perhatikan, ternyata yang terhindar dari berkeluh kesah itu yang sholatnya dawam (kontinyu)
jadi sifat keluh kesah erat kaitannya dengan kekhusyuan hati, nah, gimana hukumnya ...
paling rendah adalah makruh, perbuatan yang tidak disukai
yang jadi masalah adalah gmn supaya tidak berkeluh kesah ... dalam kaitan kajian kita, di sinilah perlunya para muslimah dan ummahat terus memperdalam ilmu keislaman, khususnya yang terkait tugas2 nya.

Pertanyaan ke 2
---------------------
Bagaimana cara menghadapi suami yang agak membatasi ruang gerak istri, termasuk dlm mendapatkan ilmu dan wawasan dari 'dunia luar' ? dan apa saja adab2 seorg istri bila dia harus beraktivitas atau bekerja di luar rumah? Afwan kalo pertanyaannya klise :D

Jawaban
------------
ketaatan istri kepada suami itu menjadi salah satu ajaran utama dalam berumahtangga
bahkan kalau istri itu membuat suami ridha ... jaminannya adalah surga
hanya saja ketaatan kepada suami itu tidak boleh melanggar ketaatan kepada Allah
"tak ada ketaatan kepada makhluq, li ma'shiyati al khaaliq"
makanya dalam kasus di atas, sang istri bisa membuka dialog sama suaminya
bicarakan baik2 ... cari moment yang pas utk mengutarakan apa yang sang istri inginkan
kalau masalah bekerja di luar. yang perlu diingat, mencari nafkah itu tidak merupakan kewajiban istri, tapi tugas suami. kedua, kalau memang mesti kerja karena memang ada kebutuhan yang tidak bisa dihindari, maka tempat kerja mesti terhindar dari percampurbauran dengan lelaki ... sang istri juga mesti berlaku sopan dan menutup auratnya.

Pertanyaan Ke 3
-----------------
Msh ada hub dgn pertanyaan pertama soal yg berkeluh kesah.Sering sy lihat, ibu2 yg aktif di pengajian pun berkeluh kesah hal yg sama. Padahal dzikir sering mereka lakukan, tetapi kesehariannya tetap tidak berubah. Kalo seperti itu bagaimana ya? Apanya yg salah, pdhl mreka jg belajar di pengajian? Apa yg kira2 qta bisa lakukan?

Jawaban
-------------
ya ... manusia itu kan memang punya kelemahan.hanya saja, sebetulnya masalah mengeluh selain terkait dengan kekuatan ruhiyyah, juga dengan keterampilan komunikasi,sebetulnya keluhan itu bisa di-switch jadi komunikasi
misalnya dari pada bilang "aduuuuh, kok meja makan ini berantakan!"kan bisa bilang "anak-anak, kalau makannya rapi, bunda akan senang sekali ... mungkin nanti bunda kasih hadiah ... "
mungkin juga keluh kesah ini karena sang istri memendam masalah di dada,enggak pernah dikeluarin scr sistematis ... jadi pas keluar meledak jadi keluhan, marah atau malah ... nangis,jadi mesti ada keterampilan komunikasi ... sama suami juga mesti pinter komunikasi.
kalo qta-nya sbg org luar, apa yg hrs qta lakukan thd ibu yg spt itu?
ya nasihati lah ... ajak ngobrol, mungkin saja memang ada masalah yang belum terpecahkan pada dirinya.jadi bisa ditelusuri, apa akar masalahnya.

Pertanyaan ke 4.
---------------------
gimana kalau suami memang belum sanggup untuk menafkahi keluarga, sementara kesempatan rejeki ada di istri?

Jawaban
------------
jadi memang ada beberapa syarat yang membolehkan istri bekerja, salah satunya bila suami tidak cukup penghasilannya,bener2 enggak cukup ya, sebab kalau pengeluaran RT banyak pada hal2 yang enggak perlu, ada evaluasi lain. nah, untuk kasus seperti ini, istri boleh bekerja, tapi syaratnya udah saya sampaikan di atas, suasana tempat kerja, kesopanan muslimah tsb dll,juga kondisi ini darurat, suaminya mesti "mikir" jangan sampai kondisi ini berlanjut terus.

pertanyaan ke 5:
---------------
hmmm....kalau suasana tempat kerja tdk memenuhi syarat seperti di atas, tetapi suami sangat mengenal person masing2, terutama laki2nya bagaimana ?

Jawaban:
-------------
hmm ... yang pasti mesti dipenuhi adab berinteraksi perempuan dan laki-laki
bahwa suami mengenal laki2 di tempat kerja ... dan para lelaki itu memang dikenal baik akhlak islam-nya, tentu jjadi suasana yang cukup baik,tapi sekali lagi ... para muslimah mesti tetap menjaga adab bergaul
saya ingat ayat berikut:
"Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk 1214 dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya 1215, dan ucapkanlah perkataan yang baik," (QS. 33:32)
Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) menikahi isteri-isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah. (QS. 33:53)
itu adalah ayat2 yang Allah ajarkan dalam kaitan interaksi para istri Nabi dengan para sahabat Nabi
kita pasti tahu kalau para sahabat itu orang2 sholih,tetapi demikianlah adab2 yang Allah ajarkan
sebab kita tidak tahu setan itu akan masuk menggoda dari pintu mana.
tambahan keterangan dari ayat ke 32 surat al Ahzab
Yang dimaksud dengan "tunduk" di sini ialah berbicara dengan sikap yang menimbulkan keberanian orang bertindak yang tidak baik terhadap mereka.
Yang dimaksud dengan "dalam hati mereka ada penyakit" ialah orang yang mempunyai niat berbuat serong terhadap wanita, seperti melakukan zina.

Pertanyaan Ke 6
-----------------------
Gini ustadz, mau nanya.. persiapan kita yang masih single agar dpt berperan sebagai "istri sebagai pembelajar" itu spt apa yah? Persiapan yg udah dilakukan sekarang ini baru membaca buku tarbiyatul awlad nya Abd Nasih Ulwan. Apakah ada rujukan lain yg ustadz sarankan? lebih baik kan kalau kita banyak baca dulu selagi masih single gini?

Jawaban:
--------------
sebetulnya kaidah menambah pengetahuan buat muslimah dan pria muslim itu sama
ilmu2 yang dibutuhkan untuk menjalankan kewajibannya, baik ibadah mahdah (ritual) atau bukan mahdah, juga wajib dituntut,nah untuk kaitan kerumahtanggaan, ilmu2 yang mesti dimiliki muslimah itu banyak lho ...
masalah kesehatan praktis, psikologi praktis, komunikasi, ekonomi praktis (ada kan buku ekonomi RT muslim)
sampai ilmu2 umum yang dipelajari anak2 di sekolah prinsipnya seorang ibu (or calon ibu) mesti menguasai
nah tentu saja untuk ini perlu perlu sistematis dalam belajarnya,juga ketika sudah menikah, belajar itu tak boleh berhenti

Pertanyaan ke 7:
-----------------------
seperti apa sih istri pembelajar itu? apakah parameternya? apa ilmunya lebih mendalam dibanding sebelum nikah? atau lebih shalihat atau apa?

Jawaban:
-------------
Setelah mengarahkan para istri Nabi dengan proses self-learning di ayat ke-34 surat al Ahzab, al Quran melanjutkan pengarahan kepada seluruh muslimin dan mu’minin dalam ayat ke-35 untuk bahu membahu menegakkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan, yang terangkum dalam sikap ta’at, bersifat shiddiq (jujur dan benar), bersabar, bersikap khusyu’, bersedekah, berpuasa, menjaga kehormatan dan berzikir kepada Allah swt.

"Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah Nabimu). Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi Maha Mengetahui". (QS. 33:34)
"laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar". (QS. 33:35)

"Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata". (QS. 33:36)

Jadi parameter keberhasilan muslimah pembelajar itu adalah makin melekatnya akhlak mulia sebagaimana disebutkan pada ayat2 si atas,yang pasti para muslimah ini makin taat kepada Allah dan Rasul ...
tentu saja di rumah makin mantap menjalankan fungsinya sebagai istri dan ibu bagi anak2nya
mungkin ini ya ... normatif sih, tapi saya yakin akhwat filLaahi bisa menjabarkan praktis2nya

Selengkapnya...
posted by nora @ Permalink 、2:05 PM   2 comments

Search

Tentang Kami
Indonesian Muslim Blogger
Divisi Kewanitaan IMB


    Room Kajian Muslimah ini merupakan program Divisi Kewanitaan IMB. Insya Alloh diselenggarakan sepekan dua kali, setiap Senin dan Kamis pukul 13.00 - 15.00 WIB

    Selengkapnya tentang kami
Materi Mutakhir
Arsip
Indonesian Bloggers Condemn Israel


Silaturahim

    by wdcreezz.com

    Name

    Email/URL

    Message

Link
Designed-By

Visit Me Klik It
Credite
15n41n1