Blog Kajian Muslimah






Friday, May 20, 2005
Keutamaan Menuntut Ilmu Syar'i
Ilmu merupakan sandi terpenting dari hikmah. Sebab itu, Allah memerintahkan manusia agar mencari ilmu atau berilmu sebelum berkata dan beramal. Firman Allah :
Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada Illah selain Allah, dan mohonlah ampunan bagi dosamu serta bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu. (Muhammad :19).
Ilmu sebelum berkata dan beramal.
Sufyan bin Uyainah berkata : manusia paling bodoh adalah yang membiarkan kebodohannya, manusia paling pandai adalah yang mengandalkan ilmunya, sedangkan manusi paling utama adalah yang takut kepada Allah.
Ibnu Taimiyah mengatakan : bahwa ilmu yang terpuji, sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur'an dan As Sunnah, ilmu yang diwariskan para nabi.
Rasulullah bersabda :
" Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dirham dan dinar, tetapi mereka mewariskan ilmu. Maka barang siapa mengambilnya, ia sangat beruntung. (HR Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah) "

Ibnu Taimiyah membagi ilmu yang bermanfaat, menjadi tiga bahagian, yaitu :
1. lmu tentang Allah, nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan lain-lain, seperti yang disebutkan adalah Al-Qur'an surat Al Ikhlas.
2. ilmu tentang persoalan-persoalan masa lalu yang dikabarkan Allah; persoalan-persoalan masa kini, dan persoalan-persoalan masa mendatang, seperti yang dikabarkan dalam Al-Qur'an, yaitu ayat-ayat tentang kisah-kisah, janji-janji, ancaman, surga, neraka, dam sebagainya.
3. ilmu tentang perintah Allah yang berhubungan dengan hati dan anggota badan, seperti iman kepada Allah melalui pengenalan hati serta amaliah anggota badan. Pemahaman ini bersumber pada pengetahuan dasar-dasar iman dan kaidah-kaidah islam.
4.Pemahaman akan Ilmu. Banyak orang yang masih keliru memahami masalah ilmu. Mereka memahami Al-Qur'an dan As Sunnah hanya sebatas verbalitas semata, dan tidak memahami hakekat yang terkandung didalamnya. Betapa banyak orang yang hafal ayat Al- Qur'an, namun tidak memahami isinya. Perbuatan seperti ini tentu saja bukan termasuk perbuatan orang-orang beriman, "Perumpamaan orang yang beriman membaca Al Qur'an seperti jeruk sitrun yang baunya wangi dan rasanya manis. Perumpamaan orang beriman yang tidak membaca Al-Qur'an seperti kurma yang tidak berbau dan rasanya manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur'an seperti sekuntum bunga yang baunya wangi, tetapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur'an seperti labu yang tidak berbau dan rasanya pahit". (HR Bukhari dan Muslim)

5.Ilmu dan Amal Perbuatan yang Sesuai Ilmu yang sempurna adalah ilmu yang diendapkan dalam hati, kemudian diamalkan. Inilah yang juga disebut ilmu bermanfaat, yang nerupakan sandi terpenting dari hikmah. Ilmu ini akan memberikan kebaikan kepada pemiliknya, sedangkan ilmu tanpa amal akan menghujat pemiliknya pada hari kiamat. Oleh karena itu, Allah memperingatkan kaum beriman yang hanya bisa berbicara tetapi tidak melakukan apa-apa. "Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang kamu tidak perbuat? Amat besar kemurkaan di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tiada kamu kerjakan". (QS.Ash Shaf: 2 - 3)

6. Menyebarkan Ilmu Allah juga memperingatkan kita agar tidak meyembunyikan ilmu. Kita diperintahkan untuk menyampaikan ilmu yang merupakan karunia Allah itu sebatas kemampuan kita. Allah tidak memaksakan seseorang kecuali dalam batas kemampuannya. "Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan, berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati". (QS. Al Baqarah:159)

Simak pula perkataan seorang penyair: Jika ilmu tidak kau amalkan, ia akan menjadi bukti atasmu. Dan kamu beralasan jika kamu tidak mengetahuinya. Kalau kamu memperoleh ilmu Sesungguhnya, setiap perkataan seseorang akan dibenarkan olah perbuatannya.

Selengkapnya...
posted by nora @ Permalink 、11:46 AM   0 comments
Monday, May 16, 2005
Virus-Virus Ukhuwah
Banyak kasus dua orang sahabat yang saling mencintai dengan tulus sehingga masing-masing merasa berat untuk berpisah dari kawannya, tiba-tiba sikap mereka berubah ketika tergiur dengan gemerlap dunia dan berlomba-lomba untuk mendapatkannya.
Apa yang akan kita lakukan seandainya ada peluang rizki di mana kita dan saudara kita sama2 membutuhkan? Sering terjadi dua orang sahabat saling bersaing, saling jegal demi mendapatkan satu pekerjaan. Di sinilah sifat itsar (mendahulukan saudara) kita diuji.
Sebaik-sebaik sifat itsar adalah yang seperti dilakukan oleh kaum Anshar terhadap kaum Muhajirin sebagaimana diabadikan dalam QS. Al Hasyr :
"9 berikut ini"
Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung"

virus berikutnya : TIDAK SANTUN DALAM BERBICARA
Hal ini merupakan pintu yang paling leluasa bagi setan untuk masuk menebar bibit2 perselisihan dan permusuhan di antara sahabat. Banyak yang beranggapan, hubungan istimewa yang terjalin dengan sahabatnya membebaskannya dari tutur kata yang sopan.
Contoh gaya bicara kepada saudara kita yang harus dihindari adalah :
Berbicara dengan nada suara tinggi dan menggunakan kata2 kasar
Di dalam Al Qur'an, Allah mengisahkan wasiat Luqman dalam mendidik anaknya :
"Dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai" (QS. Luqman : 19)
Tidak mendengar saran saudaranya, enggan menatap ketika berbicara atau memberi salam, tidak menghargai keberadaannya
Seorang ulama salaf berkata : "Ada orang yang memberitahuku tentang suatu hadits, padahal saya telah mengetahuinya sebelum ia dilahirkan, namun kesopanannya mendorongku untuk tetap mendengarnya hingga selesai." Kemuliaan akhlaq Rasulullah membawa beliau untuk tetap mndengar dan tidak memotong kata2 seorang musyrik bernama 'Utbah. Ketika berhenti, Rasulullah bertanya kepadanya : "Apakah engkau sudah selesai, hai Abul-Walid (panggilan 'Utbah)?" Mari kita coba refleksi ke diri kita sendiri. Kadang saat teman kita sedang bercerita sesuatu..atau ingin mengutarakan pendapatnya..krn rasa sok tau kita..kita potong pembicaraannya
Yg harus kita hindari berikutnya adalah : Bercanda secara berlebihan
Canda ringan dalam batas kesopanan dan tidak keluar dari ruang lingkup yang benar akan menambah kelnturan dan kehangatan hubungan ukhuwah. Sebaliknya, canda yang berlebihan dan melampaui batas kesopanan akan mempercepat kehancuran ukhuwah
Sering mendebat dan membantah . Sering mendebat dan membantah diikuti oleh dampak begatif lainnya seperti menganggap unggul ide, sering mengkritik ide sahabat, sok tahu, menggunakan kata2 pedas yang bernada merendahkan pemahaman, cara berpikir, dan kekuatan penguasaannya terhadap suatu masalah. Sesungguhnya salah satu faktor paling signifikan yang dapat memicu rasa benci dan dengki antara sahabat adalah kebiasaan berselisih/berbantah-bantahan yang seringkali tanpa didasari oleh ketulusan dalam upaya mencari kebenaran. Sabda Rasulullah : "Sesungguhnya orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang sangat keras kepala dan suka membantah" (HR. Bukhari, Muslim, An-Nasa'i, Tirmidzi, Ahmad)
Harus dihindari pula : Kritikan keras yang melukai perasaan. Salah satu faktor yang dapat merusak suasana pembicaraan dan hubungan ukhuwah adalah menyerang dengan kritikan bernada keras atau kritikan yang tidak argumentatif. Seperti ungkapan : "Semua yang kamu katakan adalah salah, tidak memiliki dalil yang menguatkan." Atau : "Kamu berseberangan dengan saya."
Ada cara yg lebih santun utk mengkritik...misalnya :"Beberapa sisi dalam pendapatmu itu perlu dipertimbangkan lagi", "Menurut hemat saya....", "Saya mempunyai ide lain, harap antum menyimaknya dan memberi penilaian", dan ungkapan2 serupa.
Klo kita akan merasa 'sakit' bila dibegitukan...dikritik dgn nada yg melukai perasaan...maka marilah ke depan..kita juga lebih pintar memilih kata2 yg tepat utk menyampaikan kritik pd sodara kita.

Virus berikutnya : SIKAP ACUH
Ukhuwah yang tidak dihiasi dengan kehangatan perasaan dan gejolak rindu, adalah ukhuwah yang kering. Ia akan segera gugur dan luntur.
caranya antara lain : memcoba membangkitkan rasa ukhuwah tsb dan memohon pd Allah agar hati kita ditautkan dgn hati sodara2 kita.
Seorang ulama salaf berkata :
"Jika seekor lalat hinggap di tubuh sahabatku, aku benar2 tidak bisa tinggal diam (Abu Hayyan at-Tauhidi, al-Mukhtar minash Shadaqah wash-Shadiq, hlm. 143).
subhanallah..seekor lalat yg hinggap di tubuh sodaranya aja dipikirkan
Perasaan yang tulus juga akan mendorong seseorang untuk mendoakan sahabatnya ketika berpisah dan menyebut namanya dalam waktu2 terkabulnya do'a

Sabda Rasulullah : "Doa seorang muslim untuk kebaikan saudaranya yang dilakukan dari kejauhan, niscaya akan dikabulkan". (HR. Muslim, Ibnu Majah, Ahmad)

Selengkapnya...
posted by nora @ Permalink 、12:09 PM   1 comments
Tuesday, May 10, 2005
Shirah Tentang Fase Dakwah Di Madinah
Keberhasilan dakwah di madinah tak terlepas dari sosok sahabat nabi, yang bernama MUSH'AB BIN 'UMAIR
beliau adalah salah satu sahabat nabi. Sebelum masuk hidayah tertanam didadanya, beliau adalah seorang pemuda tampan, anak seorang bangsawan dan hartawan. pemuda yang menjadi buah bibir warga mekah, khususnya para wanita.
Ia lahir dan dibesarkan dalam kesenangan, dan tumbuh dalam lingkungannya. Mungkin tak seorangpun diantara anak-anak muda Mekah yang beruntung dimanjakan oleh kedua orang tuanya demikian rupa sebagai yang dialami Mush'ab bin Umair
sampai akhirnya hidayah Allah datang kepada beliau. dan beliau masuk islam dalam usia yang masih muda, sekira 24 tahun
berbagai kesenangan dunia dia tanggalkan. harta kekayaan dia tinggalkan, kemegahan dia lucutkan. demi memilih islam sebagai dien nya
ada dialog menarik antara Mushab bin umari dengan ibunya
"Dengan murka dan naik darah ibunya menyahut :
"Demi bintang! sekali-kali aku takkan masuk ke dalam Agamamu itu. Otakku bisa jadi rusak, dan buah pikiranku takkan diindahkan orang lagi". Bahkan ibunya mengancam, "Aku akan mogok makan sampai mati jika kamu tak mau kembali ke agama nenek moyang." Bergetarkah Mush'ab? Ternyata tidak. Karena menyangkut aqidah, iapun bersumpah, "Wahai ibu, walau ibu bernyawa seribu. Dan satu persatu nyawa ibu tercabut di hadapanku, aku tetap takkan murtad dari Islam."
Demikianlah seorang Mush'ab yang memilih hidup miskin dan sengsara demi Islam sebagai tuntunan hidupnya
Pemuda ganteng dan perlente itu, kini telah menjadi seorang melarat dengan pakaiannya yang kasar dan usang, sehari makan dan beberapa hari menderita lapar.sampai akhirnya Nabi Muhammad mengutus beliau sebagai sebagai duta dakwah pertama ke madinah
Sejarah mengisahkan betapa Al-Amin mempercayakan kepadanya sebuah emban. Mush'ab dipilih menjadi seorang utusan. Seorang duta pertama dalam Islam. Ada amanah indah yang harus segera ia tunaikan. Tugasnya mengajarkan tentang Islam kepada kaum Anshar yang telah beriman dan berbaiat kepada Rasulullah di Aqabah. Sebuah misi yang tentu saja tidak mudah. Saat itu telah 12 orang kaum Anshar yang beriman.
tak lama berselang, Allah yang maha besar, memperlihatkan hasil usaha sungguh sungguh dari seorang Mushaib, Berduyun-duyun manusia berikrar mengesakan Allah dan mengakui Rasulullah sebagai utusan Allah. Jika saat ia pergi ada 12 orang golongan kaum Anshar yang beriman, maka pada musim haji selanjutnya umat muslim Madinah mengirim perwakilan sebanyak 70 orang laki-laki dan 2 orang perempuan ke Makkah untuk menjumpai Nabi yang Ummi. Madinah semarak dengan cahaya.

Di Madinah, sebuah persembahan cinta disematkan untuk Mush'ab bin Umair, karena jasa tak terbilangnya sebagai duta. Dari bibir para penduduk Madinah, setiap guru agama akan disapa sebagai "Al-Mush'ab" bukan lagi al-Ustadz
bukanlah tugas yang mudah berdakwah di madinah, terlebih Yahudi telah lama bercokol disana. Kondisi suku Aus dan Kharaz yang selalu bersetu pun menjadi masalah tersendiri. Namun usaha gigih dari Mushab membuat Benih benih islam tersemai dengan subur di madinah
kesungguhan Mus‘ab bin Umair dalam berdakwah,setiap hari dalam hidupnya senantiasa memberikan konstribusi baru bagi Islam di dalam dakwah dan jihad yang dilakukannya. Beliau adalah dai pertama dalam Islam di kota Madinah. Di tangannyalah sebagian besar penduduk Madinah berhasil diislamkan. Dia adalah peletak pertama fondasi Negara Islam Madinah. Dia adalah kontributor sesungguhnya bagi Islam dan jamaah kaum Muslim.
Rasul pernah bersabda, Siapa saja yang menyeru manusia pada hidayah, maka ia mendapatkan pahala sebesar yang diperoleh oleh orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikit pun pahala mereka. [HR. Muslim].
Di Madinah Mush'ab tinggal sebagai tamu di rumah As'ad bin Zararah. Dengan didampingi As'ad, ia pergi mengunjungi kabilah-kabilah, rumah-rumah dan tempat-tempat pertemuan, untuk membacakan ayat-ayat Kitab Suci dari Allah, menyampaikan kalimatullah "bahwa Allah Tuhan Maha Esa" secara hati-hati.
pada awalnya beliau berdakwah secara siriyah (sembunyi sembunyi)
sudah barang tentu banyak sekali rintangan selama dakwah beliau di madinah, sampai nyawapun beliau pertaruhkan
Mush’ab adalah seorang yang bicaranya mengesankan, sehingga orang-orang tertarik dan masuk Islam. Ditopang kesederhanaan yang menjadi keteladanan bagi orang lain
kemampuan komunikasi, keteladanan dan kesederhanaan adalah salah satu kunci keberhasilan dakwah beliau.

Komunikasi dalam dakwah dirumuskan dalam kaidah dan fiqh dakwah. Salah satunya adalah komunikasi yang menyentuh hati. Rasulullah SAW adalah komunikator terbaik dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada manusia. "
Kita simak kisah berikut, ketika seorang pemuda datang kepada Rasulullah untuk masuk Islam, namun meminta izin untuk berzina. "Wahai Rasulullah saw. izinkanlah aku untuk berzina" Maka para sahabat segera melarangnya dengan marah. Kemudian Rasulullah saw. bersabda :

"Mendekatlah!" Maka dia mendekat kepadanya.
Kemudian bersabda: "Duduklah!" Maka dia duduk. Kemudian Beliau bersabda: "Sukakah kalau itu terjadi pada ibumu?" (Bagaimana rasanya jika ibumu dizinai orang?) Dia menjawab : "Tidak. Demi Allah." Beliau bersabda : "Demikian pula manusia seluruhnya tidak suka zina itu terjadi pada ibu-ibu mereka." Kemudian Beliau bertanya lagi : "Sukakah kalau itu terjadi pada anak perempuanmu?" Dan pemuda itu menjawab seperti tadi. Demikianlah selanjutnya Beliau bertanya jika itu terjadi pada saudara perempuan dan bibinya
Rasulullah saw kemudian meletakkan tangannya yang mulia ke atas pemuda itu sambil berdoa "Ya Allah, sucikanlah hati pemuda ini. Ampunkanlah dosanya dan peliharakanlah dia dari melakukan zina." Sejak peristiwa itu, tiadalah perkara yang paling dibenci oleh pemuda itu selain zina.

Selengkapnya...
posted by nora @ Permalink 、12:31 PM   5 comments
Tangga Mengaktualisasikan Islam
Dalam salah satu pembahasan tentang kualifgikasi manusia mulsim yg dirancang untuk mengemban misi peradaban Islam, ada 3 tangga/tahapan yang harus dilalui oleh manusia tsb untuk mengaktualisasikan Islam dalam berbagai dimensi kehidupan.

1. AFILIASI
2. PARTISIPASI
3. KONTRIBUSI

1.AFILIASI adalah kita memahami dengan baik mengapa kita memilih islam sebagai agama dan jalan hidup kita, disini kita memasuki sesuatu dan ada kecenderungan terhadap sesuatu, sesuatu itu adalah dienul Islam,di dalam sikap afiliasi ini akan melahirkan 3 komitmen ....tlg dicamkan baik-baik,komitmen yang pertama adalah komitmen aqidah /ideologi kepada Islam, yaitu memahami satuan-satuan ajaran Islam sebagai sistem dan tatanan kehidupan sehingga kita mampu membaca dan memehami berbagai peristiwa dan maslaah kehidupan dalam kaca mata ISLAM. Ini membentuk cara kita merasa setelah ini ada dlm diri kita, maka akan membentuk komitmen berikutnya, yaitu KOMITMEN METODOLOGI/SYARIAH yaitu kita menjadikan Islam sebagai akhlak dan perilaku sehari-hari sebagai pribadi keluarga, masyaraakt dan dalam pekerjaan disini satuan -satuan kebenaran yg sudah kita pahami betul-betul tergambar secara menyeluruh,sebagai contoh, kita sudah mengetahui bahwa islam mengatur seluruh kehidupan manusia, ini baru sampai pada komitmen ideologi,pada komitmen metodologi kita betul-betul paham etntang bagaimana menjabarkannya dalam kehidupan sehari-hari,kita tahu bagaimana ekonomi dalam Islam, bagaimana membentuk keluarga yg islami,kita dpt menunjukkannya bukan sebatas keyakinan umum saja, tapi sudah lebih detail, sikap ini akan membentuk cara kita berpikir,jadi mesti dibedakan...kalo tadi komitmen ideologi itu membentuk cara kita merasa,sementara komitmen syariah ini membentuk cara kita berpikir, yang ketiga adalah komitmen sikap/perbuatan. Bahas komitmen yang ketiga, yaitu komitmen sikap inilah tahap iman dan amal sholih. Satuan-satuan kebenaran yang sudah kita yakini dan pahami itu dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, jadi komitmen ini membentuk cara kita bersikap. tahap afilaisi ini merupakan tahap diri kita untuk menjadi shalih secara pribadi. cara gampang untuk memahami tangga yang pertama (afiliasi) ini, adalah kita meyakini islam sebagai sistem kehidupan yang universal & menyeluruh (syamil mutakamil) melalui ilmu-ilmu yang kita cari & dapatkan. kemudian kita membekali keyakinan tsb dengan pemahaman yang menyeluruh pula ttg metodologi Islam secara lebih spesifik atau lebih detail lagi, trus yang ketiga keyakinan dan pemahaman yang telah kita miliki tersebut kita aplikasikan dalam bentuk sikap atau pengamalan dalam kehidupan sehari-hari inilah yang dimaksud dg tangga afiliasi...membentuk seorang muslim /muslimah sholeh secara pribadi.tahap/tangga yang kedua setelah afiliasi adalah partisipasi setelah kita melalui tahap diri sendiri dalam lingkaran khusyu iman dan amal sholeh, kita mulai terlibat dalam kehidupan sosial masyarakat muslim sebagai salah satu peserta sosial yang sadar dan proaktif. Berarti disini kita mendistribusikan kesholehan pribadi pada orang lain, agar terjadi sholeh secara sosial. Namun partisipasi yang kita inginkan haruslah partisipasi yang integral yang mengakar pada emosi kita, yang benar2 sesuai dengan apa yg kita yakiniOleh karena itu ada beberapa hal yang perlu dimiliki dalam tahap partispasi ini. Yaitu : 1. sense in group: rasa keterlibartan dengan kaum muslimi, merasa bagian dari kaum muslimin yang membentuk ukhuwah dan ruhama serta memiliki rasa keprihatinan yang tinggi terhadap masalah-masalah kaum muslimin, terutama permasalahan palestina, karena permasalahan palestina adalah permasalahan mendasar yang menyangkut eksistensi Umat Muslim itu sendiri. sabda nabi "siapa yang tidak memperhatikan urusan kaum muslimin, maka ia bukan dri golongan mereka" disini setiap muslim harus memiliki kepekaan yang tinggi terhadap saudaranya. kepekaan itu banyak jenisnya dan harus dilatihbagaimana melatih kepekaan kita?? emosi kita itu ibarat tali gitar. setiap kali ada yang menyentuhnya, setiap itu pula ada bunyi yang lahir bila ada orang yang mampu menyentuhnya, mampu melahirkan irama tertentu, ia akan menjadi sebuah lirik lagu.jadi, setiap muslim memiliki nuansa musikal dalam perasaannya, contoh gampangnya bagaimana kita sering merasa terharu tatkala kita mengikuti acara-acara muhasabah atau melihat tayangan-tayangan yang menyedihkan lagi bahas tentang "3 tangga untuk mengaktualisasikan islam dalam segenap aspek kehidupan"

2.Partisipasi. Lihatlah Rasulullah, bagaimana setelah bangun tidur beliau berdoa, berwudhu, sholat, kemudian berdzikir, pagi hari beliau keluar bertemu orang, berjabat tangan, saling mengucapkan salam, saat beliau berjalan mendaki beliau mengucapkan subhanallah saat beliau melihat hal2 yang indah mengucapkan Allahu Akbar, dan ketika beliau melihat sesuatu yang menakjibkan beliau ebrucap, ;aa haula walaa quwwata illa billah jadi dalam setiap jenak2 kehidupannya sellau ada doa karena segala sesuatunya mengingatkan tentang Allah swt. semua yang beliau lakukan bagaikan sedang memetik tali gitarnya dan inilah salah satu cara efektif utk mengasah & meluaskan kepekaan kita jadi dlm tangga partisipasi ini ada 2 hal lagi selain sense of group, yg harus kita miliki yaitu memiliki sejumlah pengetahuan sosial humaniora yang dibutuhkan dlm kehidupan bermasyarakat, spt ilmu komunikasi dll, yang terakhir mengetahui dan menguasai petan danmedan lingkungan sosial budaya dimana kita hidup, disini fase inilah kita menjadi Da'i

3.Kontribusi
Setelah kita jadi sholeh scr pribadi, kemudian daidi tahap ketiga ini kita hsr memilih satu bidang spesialisasi ilmu atau profesi yang kita yakni dpt menjadi expert dan unggul dalam hal ini diusulkan empat bidang kontribusi :
1. bidang pemikiran/ilmiah
2. kepemimpinan
3. profesioanl/profesi
4. finansial
Nah di fase inilah kita menjadi seorang mujahid.
Wallahu A'lam bishowab..hadanallaha waiyyakum ajma'in.

Selengkapnya...
posted by nora @ Permalink 、11:18 AM   0 comments
Friday, May 06, 2005
Sebab-Sebab Kerasnya Hati
Merasa berat pula menjalankan ibadah-ibadah sunnah. Allah telah menyifati kaum munafiqin
Firman-Nya, artinya: "Dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan." (At-Taubah : 54)

2. Tidak Tersentuh Oleh Ayat Al-Qur'an dan Petuah
Tidak tergerak dengan adanya peristiwa-peristiwa yang dapat memberikan pelajaran, seperti kematian, sakit, bencana dan semisalnya.
Dia memandang kematian atau orang yang sedang diusung ke kubur sebagai sesuatu yang tidak ada apa-apanya, padahal cukuplah kematian itu sebagai nasihat.
"Dan tidakkah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, kemudian mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?" (At-Taubah :126)

3. Berlebihan Mencintai Dunia dan Melupakan Akhirat.
segala keinginannya tertumpu untuk urusan dunia semata,Segala sesuatu ditimbang dari sisi dunia dan materi,Cinta, benci dan hubungan dengan sesama manusia hanya untuk urusan dunia saja. ujungnya, jadilah dia seorang yang dengki, egois dan individualis, bakhil dan tamak terhadap dunia

4. Kurang Mengagungkan Allah.
Sehingga hilang rasa cemburu dalam hati, kekuatan iman melemah
tidak marah ketika larangan Allah diterjang, serta tidak mengingkari kemungkaran. Tidak mengenal yang ma'ruf serta tidak peduli terhadap segala kemaksiatan dan dosa

5. Kegersangan Hati
Kesempitan dada, mengalami kegoncangan, tidak pernah merasakan ketenangan dan kedamaian sama sekali
Hatinya gersang terus-menerus dan selalu gundah terhadap segala sesuatu

6. Kemaksiatan Berantai.
Termasuk fenomena kerasnya hati adalah lahirnya kemaksiatan baru akibat dari kemaksiatan yang telah dilakukan sebelumnya
sehingga menjadi sebuah lingkaran setan yang sangat sulit bagi seseorang untuk melepaskan diri, enam faktor itu adalah tanda kerasnya hati.

sebab-sebab kerasnya hati :

1. Ketergantungan Hati kepada Dunia serta Melupakan Akhirat Kalau hati sudah keterlaluan mencintai dunia melebihi akhirat, maka hati tergantung terhadapnya, sehingga lambat laun keimanan menjadi lemah dan akhirnya merasa berat untuk menjalankan ibadah.

2. Lalai
Hatinya lalai mengingat maut, maka jadilah dia orang yang panjang angan-angan.
Lalai merupakan penyakit yang berbahaya apabila telah menjalar di dalam hati dan bersarang di dalam jiwa. Karena akan berakibat anggota badan saling mendukung untuk menutup pintu hidayah, sehingga hati akhirnya menjadi terkunci
Allah berfirman, "Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itu lah orang-orang yang lalai" (QS.16:108)
"Allah Subhannahu wa Ta'ala memberitahukan, bahwa orang yang lalai adalah mereka yang memiliki hati keras membatu, tidak mau lembut dan lunak, tidak mempan dengan berbagai nasehat"Dia bagai batu atau bahkan lebih keras lagi, karena mereka punya mata, namun tak mampu melihat kebenaran dan hakikat setiap perkara"

3. Kawan yang buruk
Ini juga merupakan salah satu sebab terbesar yang mempengaruhi kerasnya hati seseorang. Orang yang hidupnya di tengah gelombang kemaksiatan dan kemungkaran, bergaul dengan manusia yang banyak berkubang dalam "bergaul dengan manusia yang banyak berkubang dalam dosa" dalam tanda kutip

4. Terbiasa dengan kemaksiatan dan kemungkaran.Dosa merupakan penghalang seseorang untuk sampai kepada Allah Ia merupakan pembegal perjalanan menuju kepada-Nya serta membalikkan arah perjalanan yang lurus. Kemaksiatan meskipun kecil, terkadang memicu terjadinya bentuk kemaksiatan lain yang lebih besar dari yang pertama. Maka melemahlah kebesaran dan keagungan Allah di dalam hati, dan melemah pula jalannya hati menuju Allah dan kampung akhiratmustoyo (2:24:56 PM): sehingga menjadi terhalang dan bahkan terhenti tak mampu lagi bergerak menuju 4JJI.

5. Melupakan Maut, Sakarat, Kubur dan Kedahsyatannya.
yg ke 5 melupakan maut, Sakarat, Kubur dan Kedahsyatannya. termasuk seluruh perkara akhirat baik berupa adzab, nikmat, timbangan amal, mahsyar, shirath, Surga dan Neraka, semua telah hilang dari ingatan dan hatinya yang terakhir

6. melakukan Perusakan Hati
Yang merusak hati sebagaimana dikatakan Imam Ibnul Qayyim ada lima perkara, yaitu banyak bergaul dengan sembarang orang, panjang angan-angan, bergantung kepada selain Allah, berlebihan makan dan berlebihan tidur.

Selengkapnya...
posted by nora @ Permalink 、11:16 AM   2 comments

Search

Tentang Kami
Indonesian Muslim Blogger
Divisi Kewanitaan IMB


    Room Kajian Muslimah ini merupakan program Divisi Kewanitaan IMB. Insya Alloh diselenggarakan sepekan dua kali, setiap Senin dan Kamis pukul 13.00 - 15.00 WIB

    Selengkapnya tentang kami
Materi Mutakhir
Arsip
Indonesian Bloggers Condemn Israel


Silaturahim

    by wdcreezz.com

    Name

    Email/URL

    Message

Link
Designed-By

Visit Me Klik It
Credite
15n41n1