Alhamdulillahilladzi arsala rosulahu bil huda wa dinilhaq, liyudzhirohuu `aladdiniqullihii walau karihal mussyrikuun, Ashadu ala ilaahaillah waashhaduanna muhammadarrosululloh.
Kita patut bersyukur dengan segala ni`mat yang Allah telah ,baik ni`mat iman, sehat dan ni`mat berukhuwah dengan sesama muslimah dimanapun berada. Semoga pertemuan KAMUS ini juga dicatat sebagai amalan dalam rangka taqarubb ilallah.**************************"
Berdoalah kepada-Ku,niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orangyang menyombongkan diri dari dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalamkeadaan hina dina."(QS,al-Mu`min:60)
"Barangsiapa yang tidak berdoa kepada Allah maka Allah murka kepadanya."(HR.Tirmidzi)
Siapa yang tak pernah berdoa selama hidupnya? Pertanyaan di atas hanya ingin mengingatkan bahwasanya sebagai makhluk yang lemah,kita pasti memerlukan yang berKuasa atas diri ini baik ketika dalam keadaan susah maupun senang. Hanya saja kebanyakan manusia hanya ingat kepada Khaliqnya saat `terjepit` dengan berdoa agar cepat berlalu masalahnya.
Doa:manifeatasi dzikrullah
Doa sebagai ekspresi dzikrullah merupakan saripati ibadah yang dapat memberikan kesadaran diri cognizance (self awareness);senantiasa merasakan kehadiran Allah dan pengakuan kelemahan diri. Doa pada dasarnya bukan sekedar ritual melainkan sebuah oase di tengah gurun kegersangan ruhani dan di tengah rimba keresahan duniawi.
Doa yang benar akan membawa keteguhan dalam prinsip hidup. Dengan doa pula seseorang akan memiliki sikap optimis, karena doa pada hakekatnya merupakan rintihan,curhat dan harapan akan curahan pertolongan seorang hamba kepada Khaliqnya. Karena doa merupakan dzikrullah,maka ia otomatis tidak dapat dipisahkan dari keimanan kepada Allah,Zat yang senantiasa ada untukdipuja dan dimohon dan telah memerintahkan hamba-Nya untuk tidak jemu memohon kepada-Nya. Allah swt mencintai hamba-Nya yang rajin berdoa secara benar dan kontinyu.
Dalam terminologi Islam,konsideran doa tidak sekedar takut(khauf)yang melahirkan jiwa tabah,berani dan rasa harap(roja`)yang melahirkan jiwa yang optimis dan menumbuhkanmotivasi tapi juga terdapat gelora cinta(mahabbah)yang menghidupkan dan menerangi jiwasehingga akan semakin mesra hubungan dengan Allah sang Maha Kekasih."Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka ,bertambah kuat imannya dan hanya kepada Rabb mereka bertawakal." (QS al-Anfal:2)
Kekuatan doa
Doa merupakan esensi jiwa yang harus disampaikan dari nurani terdalam dengan penuh kesadaran, sehingga doa yang dilatunkan dapat melahirkan kekuatan(energi)spiritual bagi orang yang berdoa. Doa,sebagaimana kesimpulan pakar psikologi,merupakan kekuatan terbesar untuk memecahkan masalahnya. Sebuah pengalaman ketika seseorang dalam keadaan terperangkap kawanan copet di mikrolet, tak ada yang dapat menolongnya.Ketika itu hanya ingat akan bantuan dari yang Maha Penolong,maka sungguh kekuatan doa dapat lari dari kawanan copet itu dengan berusaha tidak menyerahkan dompet dan selamat.
Begitupun cerita ketua rombongan haji yang kehilangan jamaahnya dan sudah berusaha mencarinya tetapi nihil.Seolah tiada lagi harapan menemukan mereka kecuali dengan bergantung pada doa.Setelah berdoa di depan jumrah `Aqabah,apa yang terjadi kemudian?Sekejap saja setelah doa itut terucap,serta merta beberapa jama`ah yang hilang itu berjalan di hadapannya.Sungguh,merinding saat itu dan kejadian itu membuat hati kami haru dan bertambah yakin bahwa"Maha benar Engkau Ya Allah dengan segala janji-Mu; berdoalah kepada-Ku niscaya akan Ku-kabulkan."
Sebuah publikasi penelitian tentang kanker yang dilakukan oleh para peneliti dan Nasional nstitutesof Health,USA,yang dipimpin oleh Dr.Richad Childs,menyatakan bahwa penyakit kanker berat,seperti kanker darah,kenker ginjal dan kanker getah bening,biasanya sangat resisten dan tidak mempan terhadap pengobatan chemotherapy maupun radio therapy. Namun sel-sel kanker ganas ini justru sangat rentan (susceptible) dan takluk pada sistem kekebalan tubuh. Diantara cara peningkatan sistem kekebalan tubuh,sebagaimana temuan seorang dokter lulusan Universitas Airlangga Surabaya,adalah melalui doa dan shalat yang benar dan rutin(wirid tahajjud).Sumber majalah UMMI;manajemen doa oleh DR.Setiawan Budi Utomo.
Kaidah berdoa
Imam An-Nawawi dalam kitabnya al-Adzkar menyebutkan bahwa syarat diterimanya doa adalah mengkosumsi makanan halal dan berusaha menjauhi perbuatan maksiat.
Dalam kitab Ihya``Ulumuddin,Imam al-Ghazali menyampaikan sepuluh metode yang efisien dan efektif, yaitu:
1. Memilih waktu yang tepat dan memanfaatkan saat-saat mulia seperti ramadhan,`Arafah,Jum`at dan saat sepertiga akhir di waktu sahur yang merupakan mustajab. 2. Memanfaatkan kondisi yang mustajab(terkabul) seperti kondisi sujud,jihad,turun hujan dan diantara azan dan qamat. 3. Menghadap qiblat,menengadahkan tangan dan mengusap wajah saat selesai. 4. Menyederhanakan suara dan menghindari suara keras. 5. Menyederhanakan bahasa doa dan lebih utama-bila takut salah ucap-menggunakan doa alqur`an dan doa yang diajarkan atau dilakukan oleh Nabi(doa matsurat yang diajarkan oleh Rasulullah saw.) 6. Penuh khidmat,khusyu` dan emosi jiwa. 7. Bersungguh-sungguh dalam memohon dan berharap yang disertai keyakinan akan dikabulkan doanya. 8. Menekankan permohonannya dan dapat mengulanginya tiga kali tanpa disertai prasangka akan lama dikabulkannya. 9. Memulai doanya dengan dzikir dan pujian kepada Allah serta shalawat kepada Rasulullah saw.Bismillahhirohmaanirrohiim.Alhamdulillahi robbil`aalamiin.Allahumma sholii wasallim `alaa sayyidinaa muhaddin wa`alaa aalihi washohbihii ajma`iin ( lalu teruskan dengan doa yang dihendaki) 10. Itikad tulus dan niat kuat untuk bertaubat secara benar.
Doa dalam ayat-ayat al-Qur`an Banyak dalam ayat-ayat al-Qur`an yang baik untuk dibaca dan dihafalkan dalam doa sehari-hari.
Alhamdulillah, washolatu wasalamu `ala Rosulilah saw.Semoga pertemuan kita dalam KAMUS kali ini, di catat sebagai amal kebajikan yang dapat memperberat timbangan kebajikan untuk masuk ke surgaNya yang memangdi peruntukkan bagi hamba-hambaNya yang sholih dan mau memperbaiki diri.
Dalam moment pergantian tahun baru 1427 Hijriah ini selayaknya kita sebagaiumat Islam yang meramaikannya dengan membuat program dan bermuhasabah atas segala amalyang telah kita perbuat selama kita menghirup udara dengan gratis dari Allah Ta`ala.Dan dalam kesempatan ini, saya ingin mengajak terutama untuk saya pribadi juga saudara-saudara muslimah yang dirahmati Allah untuk memperbaiki diri untuk bekal kita dalam merajut benang-benang kehidupan dengan sisa umur yang tidak kita ketahuikapan ajal itu akan tiba. Tapi selayaknya kita mempersiapkannya dengan melakukan perubahan-perubahan.
Satu hal yang menjadikan tekad baik tidak pernah berbuah adalah mengandalkan perubahan datang dari luar. Dalam melakukan perubahan ini diperlukan usaha denganberamal dan seni mengelola hidup karena tidak semua rencana baik berjalan mulus.Bisa jadi apa-apa yang telah kita rencanakan , terhambat atau tidak berhasil samasekali. Oleh karena itu kita membutuhkan kekuatan jiwa dalam melakukan perubahan."...Bawalah bekal,karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa"(QS 2:197). Dengan berbekal takwa, jiwa tak akan pernah kering.
Dengan kehidupan yang beraneka ragammasalah, dihadapi dengan shabar tidak berputus asa,qona`ah yang meredam ketidakpuasandan istiqomah yang mengikis dari perbuatan menyimpang. Bekal yang cukup tidak akan berarti kalau perubahan belum menjadi pilihan. Jadi harus ada kesadaran dan memaksakan diri. Seperti, kalau susah untuk shaum sunnah,butuh paksaan agar bangun sahur dan menahan lapar dan haus juga hal-hal yang dapatmengurangi pahala shaum kita. Menariknya, paksaan bisa datang dari luar diri, misalnya banjir,gempa bumi atau hal lainyang memaksa kita untuk melakukan perubahan dari kejadian yang dialami.
Ada 3 fondasi amaliah dalam melakukan perubahan:1.Aspek ibadah" Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaKu"(QS 51:56) Dimana kita mulai dari sholat, apakah dalam 5 waktu ada yang tertinggal atau dilakukan hanya sekedar melunaskan kewajiban tanpa menjaganya untuk melaksanakannya di awal waktu, berjama`ah dan berusaha khusyu` bahkan menambahnya walau hanya sekedar 2 raka`at sholat sunnah.
Kemudian kita tengok ibadah dari tilawah qur`an, masihkah dengan terbata-bata dan cukup dengan 10 menit saja tanpa ada perasaan merugi di kala bersentuhan dengan komputer bisa lebih dari 1 jam. Begitupun dengan ibadah lainnya yang terkadang kurang di perhatikan karena alasan kesibukan. Dalam kaitan ibadah ini, berkaitan dengan kebutuhan ruhani yang memang perlu diperhatikan sebagaimana kita memperhatikan tubuh dengan makan yang bergizi dan kebutuhan akal dengan membaca dan belajar . 2.Aspek Pekerjaan dan Perolehan Rizki Aspek kedua ini sering kali dianggap remeh atau bahkan ditinggalkan dan ditakpedulikan oleh kebanyakan kaum muslimin. Karena dianggap merupakan urusan duniawi tidak memberikan pengaruh pada aspek ukhrawinya. Sementara dalam sebuah hadist,Rasulullah SAW besabda: " Dari Ibnu Mas`ud ra dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda,`Tidak akan bergerak tapak kaki ibnu Adam pada hari kiamat,hingga ia ditanya tentang 5 perkara; umurnya untuk apa dihabiskan, masa mudanya kemana dipergunakan,hartanya darimana diperoleh dan kemana dibelanjakannya dan ilmunya sejauh mana pengamalannya?" (HR.Turmudzi)
3.Aspek Kehidupan Sosial Aspek yang tidak kalah penting untuk dievaluasi dalam artian hubungan muamalah, akhlak dan adab dengan sesama manusia. Jangan sampai dalam berinteraksi, orang lain merasa tidak nyaman. Entah dengan lidah yang tak menyadari telah melukai perasaan teman ,kadang juga menganggap ringan perilaku ketidakpedulian,mudah saja membiarkan tetangga miskin tanpa pernah menjenguknya, membiarkan PRT memakan lauk ala kadarnya yang berbeda dengan kita,membiarkan orang tua kita memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dan pengertian dari kita.
Untuk itu, bagaimana kedepannya kita berusaha melakukan perubahan dengan mengedepankan akhlak sebagai muslim, yang dengan begitu siapapun dan di manapun akan senang dan nyaman bersama kita. Dari Abu Hurairah ra,bahwa Rasulullah SAW bersabda,`Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?` Sahabat menjawab,`Orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak memiliki perhiasan.`Raasulullah SAW bersabda,`Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala)shalat,zakat,puasa, namun ia juga datang dengan membawa (dosa)menuduh, mencela, memakan harta orang lain,memukul atau mengintimidasi orang lain. Maka orang-orang tersebut diberikan pahala kebaikan-kebaikan dirinya.
Hingga manakala pahala kebaikannya telah habis, sebelum tertunaikan kewajibannya,diambillah dosa-dosa mereka dan docampakkan pada dirinya, lalu diapun di campakkan ke dalam api neraka.(HR.Muslim ) Semoga kelak, ketika yaumul hisab kita bukan menjadi orang yang muflis atau bangkrut tapi menjadi muslim yang muflih atau sukses karena kepedulian kita dengan sesama tanpa pamrih. Terakhir mari mengingat firman Allah SWT "..Sesunggunya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri...(QS Ar-Ra`du:11 )Akhirul kalam, mohon maaf atas salah dan khilaf.Aquulu qouli haazda wastaghfirullahal`adzim lii walakum. Wassalammu`alaykum wr.wb.Yokohama, Februari 2006 Selengkapnya...
Room Kajian Muslimah ini merupakan program Divisi Kewanitaan IMB. Insya Alloh diselenggarakan sepekan dua kali, setiap Senin dan Kamis pukul 13.00 - 15.00 WIB