Blog Kajian Muslimah






Monday, September 26, 2005
Tuntunan Dlm Beramal,Mengenali Ajakan2 Yg Berseru Dlm Diri
Bismillaah Ar-Rahmaan Ar-Rahiim
Assalaamu’alaykum warahmatullaah wabarakaatuh

Sesungguhnya segala puji hanya bagi ALLAH Subhananu wa ta’ala, kita memujiNya, memohon pertolonganNya dan ampunanNya. Dan kita berlindung kepada Allah dari kejahatan nafsu dan keburukan amal. Barangsiapa yang ditunjuki Allah, maka tidak ada seorangpun yang bisa menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkanNya, maka tidak ada yang bisa memberinya petunjuk.

Aku bersaksi bahwa tiada yang berhak disembah kecuali Allah semata dan tidak ada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan RasulNya yang telah menyampaikan risalah Islam, menunaikan amanah, menasehati umat dan berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benarnya sampai ajal menjemput.

Alhamdulillaah, segala puji hanya bagiNya, yang telah memberikan kita karunia sehingga pada saat ini kita bisa berkumpul untuk sedikit mengkaji ilmuNya, mudah2an Allah memberi kita kefahaman. Aamiin.

InsyaAllah, pada kesempatan Kamus kali ini, saya akan menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan “Tuntunan dalam Beramal, dan Mengenali Ajakan2 yang Berseru dalam Diri”. Mudah2an dengan semakin mengenali dan memahami tuntunan dalam beramal, bisa semakin menguatkan dan mengajak hati kita untuk lebih konsisten dalam beramal, sehingga bias menambah ketaatan kita kepada Allah swt. aamin


1. Mengenali ajakan2 ini, terbagi dalam tiga hal.
1. Mengenali ajakan Allah kepada petunjuk
a. QS Al-‘araf : 172
Allah sudah membekali kita fitrah ketauhidan pada saat kita masih di dalam kandungan, sebelum kita lahir di dunia ini sehingga sebenarnya ajakan Allah ini sudah bisa kita rasakan.
“…dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka 8seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu ?”. Mereka menjawab : “Betul (Engkau Tuhan Kami), kami menjadi saksi”. Kami lakukan yang demikian itu agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan…dst”dalam Firman yang lainnya : “Sesungguhnya kewajiban kamilah memberikan petunjuk”.


2. Mengenali ajakan jiwa kepada hawa nafsu
“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.” (yusuf: 53)

“Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah.” (Al-Maidah:30)


3. Mengenali ajakan syetan kepada kesesatan.
Ini sesuai dengan firman ALLAH,
“Syetan menjanjikan (menakut-nakuti)kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia.” (Al-Baqarah:268)
juga dengan firman Allah,
“Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syetan2 itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala”. (fathir:6)

Ketiga ajakan tersebut akan tercerminkan (siapa yang “menang” atau mendominasi) yaitu pada amal2 perbuatan kita, pada perkataan2 kita, dan pada perasaan secara keseluruhan.


2. Tuntunan dalam Beramal
a, Adab dalam beramal
Terbagi dalam : adab2 beramal kepada Allah, kepada sesama manusia dan kepada diri kita sendiri. Hal ini bisa dijadikan sebagai pedoman kita dalam mengukur amalan2 yang akan kita lakukan.
Adab kepada Allah
- Hendaknya Anda bersikap adil kepadaNya dalam amal2 ibadah, dengan tidak menentang sifat2 Tuhanmu berupa keagungan, kebesaran, dan keperkasaan.
- Hendaknya Anda tidak bersyukur kepada selain-Nya atas nikmat-nikmat yang diberikanNYA dan tidak melupakanNYA. Sebab Dialah yang memberikan kebaikan dan mengulurkannya.
- Hendaklah kita tidak menjadikan nikmat-nikmatNya itu sebagai penolong untuk berbuat maksiat kepadaNya, tidak memuji kepada selainNya atas rezeki yang Ia berikan.

Adab kepada manusia
- Hendaklah Anda bersikap Adil kepada mereka, yaitu dengan memperlakukan mereka seperti perlakukan yang Anda sukai dari mereka terhadap Anda. Ini adalah adab paling pertengahan. Yang lebih tinggi daripadanya ialah mengalahkan kepentingan diri sendiri, dan yang lebih rendah dari itu ialah mengutamakan kepentingan diri sendiri.

Adab kepada diri sendiri
Ialah hendaknya ia tidak menzaliminya dengan perbuatan-perbuatan jahat.
Firman Allah:
“ Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri-sendiri, mereka ingat akan Allah lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah?” (Ali-Imran: 135)

b. Mengenali ajakan ALLAH dalam beramal
Ajakan Allah dalam amal perbuatan hamba telah diterangkan-Nya kepada kita dalam firman-Nya:
“Akan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah di dalam hatimu, serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah yang mengikuti jalan yang lurus.” (al-Hujurat: 7)

c. Mengenali ajakan syetan dalam perbuatan
Ajakan syetan adalah salah satu pilar dari pilar-pilar kezaliman yang terdapat di luar jiwa. Jika terdapat seruan jiwa dalam dirinya, maka syetan membisikkan keapdanya (jiwa) seruan-seruan untuk merusak hubungan hamba dengan Allah dan dengan sesame manusia, bahkan dengan dirinya sendiri.

Mengenali ajakan-ajakan syetan dalam perbuatan terbagi dalam
@Gangguan syetan dalam hubungan mukmin dengan Tuhannya.
Ajakan syetan pada kemaksiatan ialah dengan memperindahnya dan menyegerakannya. Ajakannya pada ketaatan-ketaatan adalah agar menunda-nunda dan menyimpangkannya. Sedangkan bentuk ajakannya dalam semua perbuatan pada umumnya ialah agar melaksanakannya dengan berlebihan.
Kemaksiatan terjadi karena tiga perkara secara berurutan :
- berlepas Dirinya Allah daripadanya
- Diperindahnya kemaksiatan oleh syetan
- Melemahnya fitrah

b. Gangguan syetan dalam hubungan mukmin dengan sesama manusiaYaitu suatu usaha untuk merusak hubungan Anda dengan sesame manusia, dalam kaitannya dengan kerelaan, kemarahan dan memenuhi janji serta menyia-nyiakannya. Setiap perbuatan yang dilakukan oleh seorang hamba kepada saudaranya, maka iblis akan menghembuskan nafasnya, tidak hanya untuk menyia-nyiakannya perbuatan tersebut, tetapi juga menyia-nyiakan dasar hubungan tersebut dan emncabutnya sampai ke akar-akarnya.
Maka jika Anda mencintai saudara sesame mukmin, syetan akan mengembuskan dalam kecintaan ini, baik dengan melebih-lebihkah yang merusak atau dengan pengurangan yang tercela, guna mengeluarkan cinta tersebut dari keseimbangan dan konsistensinya.
Maka untuk menjaga diri kita dari ajakan syetan ini, hendaklah kita berpedoman kepada : “Kesesuaian dengan hukum syara’ (agama), yaitu bahwa Anda mencintai orang yang diharuskan oleh Allah kepada Anda untuk dicintai atau diperbolehkan mencintainya, serta membenci orang yang diharuskan oleh Allah untuk dibenci, bukan selainnya”

Mungkin sekian dulu pembahasan dari saya.
Sekali lagi saya hanya sekedar menyampaikan kebenaran yang ada.
Mohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan serta kesalahan yang berasal dari diri saya yang sangat dhoif, sedangkan segala kebenaran berasal dari Allah Azza wa Jalla.

Wassalaamu’alaykum warahmatullaah wabarakaatuh

Dibawakan oleh ummi shintalifa
posted by nora @ Permalink 、1:57 PM  
2 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
 

Search

Tentang Kami
Indonesian Muslim Blogger
Divisi Kewanitaan IMB


    Room Kajian Muslimah ini merupakan program Divisi Kewanitaan IMB. Insya Alloh diselenggarakan sepekan dua kali, setiap Senin dan Kamis pukul 13.00 - 15.00 WIB

    Selengkapnya tentang kami
Materi Mutakhir
Arsip
Indonesian Bloggers Condemn Israel


Silaturahim

    by wdcreezz.com

    Name

    Email/URL

    Message

Link
Designed-By

Visit Me Klik It
Credite
15n41n1