Blog Kajian Muslimah






Tuesday, August 30, 2005
Tentang Tanda-Tanda Hati Beriman
Taruhlah bila kita menanam sebuah tunas pohon pada dua tempat. jenis pohonnya sama, pupuk yang diberikan sama, kedalaman cangkulannya sama, dan kualitas tunasnya pun sama.
namun ternyata kedua tunas itu tumbuh secara berbeda.
Tunas yang satu tumbuh menjadi pohon yang kuat, berdaun lebat dan berbuah banyak dan lezat, sedangkan tunas yang satunya lagi tumbuh menjadi pohon yang kecil, dan berbuah masam.Mengapa hal ini bisa terjadi? karena kualitas tanahnya memang berbeda.

Tanah yang satu subur hingga dgn mudah ditanami, sdgkan tanah yang lain gersang sehingga tidak bisa menumbuhkan tunas dgn baik.Ini hanya perumpamaan ttg hati. Begitupun dgn hati.

ada dua manusia yang bertempat tinggal sama, lingkungan yg sama, mendapatkan bimbingan dan pengajaran yg sama, mendengarkan arahan yg sama dan nasihat serupa tetapi outputnya ternyata berbeda. Hati yang satu melahirkan amal shaleh, sedangkan hati yg lain seperti 'masuk telinga kanan-keluar telinga kiri' Mengapa demikian??
jawabannya..karena memang hai tidaklah sama. Yang satu bening hingga menerima nasehat dan pengajaran dgn baik dan membuahkan amal shalih.
sdangkan hati yang lain penuh noda sehingga sulit menerimanya dan tentunya tidak terlihat amalan2 shalih.
Allah SWT hanya menerima hati yang beriman, hati yang selamat (qolbun salim) Q.S. Asy-Syu'ara : 88-89.

"(yaitu) pada hari di mana tidaklah bermanfaat harta dan anak-anak kecuali orang-orang yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat." Lalu bagaimanakan profil hati yang selamat itu? Ia adalah hati yang penuh dgn keimanan..
ciri-ciri hati beriman sbb:
1. Mahabbatullah (Cinta kepada Allah)
Hati yg beriman akan selalu mencintai ALlah SWT. Hati yang jatuh cinta akan selalu memperlihatkan tanda-tandanya, bahkan tidaklah cinta disebut kecuali terlihat tandanya dan tampak isyaratnya.
Begitupun cinta pada Allah...suara bacaan Al-qur'an dimalam hari, langkah2 kaki menuju masjid, suara dzikir mendengung, perut2 kosong demi menegakkan amalan shaum, hingga darah yang menetes di medan jihad, semua itu menunjukkan nuansa cinta Q.S. Al-Bqarah : 165 "Dan orang-orang beriman, mereka sangat amat cintanya kepada Allah... Karena cinta, cobaan akan terasa ringan dgn cinta akan melahirkan sikap pengorbanan apapun resikonya dgn cinta perintah dan laranganNya akan dilaksanakan dgn sangat mudah dan tanpa beban. Cinta pun melahirkan rasa takut-takut ditinggalkan, kecemasan bila akan membuatNya murka karena sikap berdosa.

Oleh karenanya orang yg mencintai Allah selalu berusaha untuk dekat kepadaNya dgn memperbanyak ibadah dan sangat takut bila hatinya lalai mengingatNya. Sungguhlah hati yg mencintai Allah adalah hati yg beruntung, karena semua dilakukan dgn landasan cinta. Dan nantinya akan melahirkan kebaikan yg melimpah ruah di dunia dan akhirat.

2. Kembali dan bergantung kepada Allah SWT (Al-Inabah wa At-Tawakul'Alallah)
Hati yang beriman akan sangat bergantung pada yang dicintainya. Ia tidak dapat menikmati sesuatu kehidupan, keberuntungan , kenikmatan dan kesenangan kecuali dipikirkan 'adakah Allah ridho akan hal ini??"
Terkadang hati orang beriman sering digoda oleh petensi materi yang memang memberi manfaat dalam kehidupan. Karena itu pula perasaan butuh kepada Allah menjadi teruji, Al. Ust Abdullah pernah mengatakan manusia akan di goda dan diuji dari bagian terlemah dalam hidupnya, yang lemah ekonomi disitulah ia diuji, yg lemah studi disitulah ia diuji dsb.Jika semua potensi materi ini (rasa aman, uang, dan semua yg bersifat keduaniawian) membuat ketergantungan kepada Allah menjadi berkurang, maka kita kalah dalam menghadapi ujian itu.Padahal Allah telah berfirman,"..barangsiapa bertawakal kepada Allah, maka cukuplah Allah baginya..."(Q.S. Ath-Thalaq:3)

Ciri2 hati beriman yg ke-3 adalah
Asyik dalam beribadah (Al-Isyq Fi Al-Ibadah)
Hati yg beriman akan selalu menikmati ibadah2 yang dilakukan, bahkan bolehjadi kelelahan fisik tiada akan terasa. Seperti halnya Rasulullah SAW yg shalat tahajud hingga kaki beliau bengkak2. Lalu saat Aisyak mengingatkan beliau agar mengurangi shalat malamnya, rasulullah bersabda :
(Afalaa akuunu 'abdann Syakuuroo )Tidakkah kamu suka jika aku menjadi seorang hamba yang selalu bersyukur ? (HR. bukhari, tirmidzi dan nasa'i) Q.S. As-Sajdah :15-16" Hanya sesungguhnya org-orgberiman kepada ayat-ayat Kami, apabila diperingatkan dengannya, mereka tunduk sujud dan mereka bertasbih memuji Tuhannyasedang mereka tidak sombong. Mereka menegakkan lambung-lambungnya dari tempat tidur, mereka menyeru Tuhannya dgn takut dan penuh harap dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yg Kami berikan kepadanya.

4. Rindu Kepada Allah SWT (Asy-Syauq Ilallah)ummu_fatih (2:27:25 PM): Hati beriman senantiasa merindukan pertemuan2 dgnNya.
Ia begitu bersegera ketika saat sholat memanggil
Ia begitu kehilangan ketika tilawahnya terlewati
Ia begitu sedih terlewati sholat2nya tanpa do'a dan dzikir
Jika ia menemukan ketaatan kepada Allah SWT berkurang dadanya terasa sesak.Ada sebuah nasehat dari perempuan shaleha dikalangan salaf kepada anak-anaknya

"Biasakanlah dirimu mencintai Allah dan mentaatiNya, karena sesungguhnya org2 bertakwa sellau tentram mengerjakan ketaatan kepada Allah. Badan mereka terasa janggal/lain dan jiwa merana bila mengerjakan .Maka kemaksiatan itu akan melewati mereka begitu saja sambil merasa malu, karena hati beriman telah mengingkarinya."Q.S. Al-Kahfi : 110"

maka barangsiapa mengharapkan perjumpaan dgn Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan amal shalih...

5. Tentram bersama Allah SWT
Rasulullah SAW bersabda : Dan dijadikan mataku sejuk dalam shalat (H.R Nasa'i)
Ketenangan dan ketentraman adalah persoalan hati terdalam yang tiada terpengaruh oleh hingar bingarnya duniawi.
Lihatlah org2 disekitar kita ..banyak yg berkecukupan dari segi materi, fisik yang menawan, namun siapa kira hatinya menderita dan mengalami kekosongan (hal seperti ini juga adalah gambaran org2 jepang di sekitar saya)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ketika mendapatkan ujian dipenjara oleh penguasa.
Semua orang iba atas penderitaannya.Namun ia malahberkata "Apa yg mereka perbuat padaku? sedangkan surgaku ada dalam hatiku. jika mereka memenjarakanku, maka penjaraku adalah tempat menyepi. jika mereka mengusirku, maka pengusiranku adalah kelana/perjalanan buatku. Jika mereka membunuhku, maka pembunuhanku adalah syahadah..Subhanallah begitulah hati beriman..ia tidak terpengaruh kondisi duniawi, ia tetap asyik dgn Allah, mengeluh padaNya, bila suka ia bersyukur padaNya.
Seperti saat Rasulullah SAW menyuruh Bila r.a iqomah menjelang shalat, beliau bersabda : Wahai Bilal, istirahatkanlah kami dengannya (Hr.Abu Daud)
Oleh karena itu membuang2 waktu atau menggantikan waktu dengan sesuatu yg bisa mendatangkan kehancuran diri, tidak akan dilakukanselain org yang picik pemikirannya. Demikian besarnya nilai '

yang ke 6- memperhatikan waktu:
Hati beriman akanmerasa cemas bila waktunya hilang bila dihabiskan tanpa ketaatan kpd Allah SWT. Allah memberi nilai yang besar meski 'hanya' dipergunakan untuk berdzikir
Rasulullah bersabda : Siapa yang mengucapkan "Subhanallahil'adziim wa bihamdihi" maka ditanamkan baginya sebuah pohon kurma di surga(H.R. Ibnu Hibban, Tirmidzi)

selanjutnya ke-7 :
Perhatian thd kualitas amal. Org yang beriman akan menaruh perhatian yg lebih pada kualitas amal daripada sekedar kuantitas amal. Acuan penilaiannya bukan atas banyaknya amal namun baik tidaknya amalan dan penjagaan dari hal2 yg merusak pahalnya. Ia akan berusaha ikhlas dalam melaksanakan amalan2nya. Ia takut akan bangga hati/al-'ujb, sombong/takabuur, atau amalan2 yg terlihat manusia baik padahal ternyata lebih dekat pada kejahatan dan dosa. Tatkala Rasulullah SAW menanyakan arti ihsan kepada malaikat jibril, beliau menjawab :
Jibril menjawab :
Ihsan adalah jika kamu beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihatNya. Jika engkau tidak melihatNya maka ingatlah bahwa Allah selalu melihatmu.Artinya..setiap hamba harus terus merasa diawasi oleh Allah, sehingga ia tidak main-main denga amalannya bahkan sejak niat dalam hati ,selanjutnya: Berorientasi hanya kepada Allah (Al-Itijaah Ilallah Fahasbuh)
Hati beriman akan terus merasa gelisah bila melakukan kemaksiatan dan dosa.
Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya orang-orang beriman akan melihat dosa-dosanya laksana gunung yang menjulang tinggi dan ia sedang duduk dibawahnya, ia begitu cemas jika gunung itu akan menimpanya.Sedangkan orang yang durhaka melihat dosa-dosanya ibarat lalat yg hinggap di atas hidungnya dan ia akan menepiskannya begini (beliau mengayunkan telapak tangannya di depan hidung). (H.R. Tirmidzi)

ke 8...: Terakhir....ciri hati beriman adalah : Lunak untuk berdzikir
Hati beriman selalu sarat dgn cinta. Cinta membuahkan keinginan untuk selalu menyebut-nyebut nama sang kekasih yaitu Allah SWT
Lidahnya di kuasai hati untuk berdzikir kepadaNya.
Akan tetapi jika hati yg terpenuhi kekufuran kefasikan dan kedurhakaan maka lidah akan tergeraj untuk berkata kotor, keji, ghibah/membicarakan keburukan org lain, 'ngeres', dll.
Dengan lisan yg sellau berdzikir..hatinya akan damai. Q.S> Ar-Ra'd:28.
Ingatlah bahwa dengan dzikrullah hati akan menjadi tentram.Q.S. Az-Zumar :23.
Allah telah menunjukkah sebaik-baik perkataan (yaitu) Kitab yang sebagiannya menyerupai sebagian dan berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi lembut kulit dan hatinya karena berdzikir kepada Allah. demikian..kiranya ttg ciri2 hati beriman.
Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
posted by nora @ Permalink 、2:59 AM  
2 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
 

Search

Tentang Kami
Indonesian Muslim Blogger
Divisi Kewanitaan IMB


    Room Kajian Muslimah ini merupakan program Divisi Kewanitaan IMB. Insya Alloh diselenggarakan sepekan dua kali, setiap Senin dan Kamis pukul 13.00 - 15.00 WIB

    Selengkapnya tentang kami
Materi Mutakhir
Arsip
Indonesian Bloggers Condemn Israel


Silaturahim

    by wdcreezz.com

    Name

    Email/URL

    Message

Link
Designed-By

Visit Me Klik It
Credite
15n41n1